Rabu, 14 September 2011

Petugas Gabungan Tertibkan Ratusan Bangunan Di Cacing

Ratusan petugas gabungan dari Satpol PP dan Departeman PU kembali membongkar ratusan bangunan dan gubuk liar yang berdiri di sepanjang Jalan Cakung Cilincing (Cacing), Jakarta. Pembongkaran ini dikarena para pemilik bangunan dan gubuk tidak mengindahkan peringatan petugas yang meminta pindah setelah mendapat ganti rugi “Bangunan dan gubuk liar itu kami tertibkan karena pemiliknya sudah dapat ganti rugi namun belum pindah. Pembongkaran itu dilakukan karena terkena akses jalan tol,”jelas Wakil Camat Cilincing, Dedy Tarmizi, Rabu (14/9).

Menurut Dedy Tarmizi, penertiban itu dipimpin oleh Kasatpol PP Kecamatan Cilincing Suroyo. Dalam penertiban tidak ada perlawanan baik oleh pemilik atau warga sekitar. Bahkan sebagian pemiliknya membantu melakukan pembongkaran bangunannya.

Wakil Camat juga menambahkan, di wilayah Cilincing ada 364 bidang tanah sepanjang1,5 KM  dengan rincian wilayah Semper Barat yang terkena pembebasan itu terdiri dari  129 Bidang tanah, Semper Timur 169 bidang tanah dan Rorotan 48 bidang tanah.Jumlah bangunan keseluruhan ada 259 bangunan dan ratusan gubuk liar yang terkena akses jalan tol Cacing, Tanjung Priok. Ke 259 bangunan itu berada di dua wilayah Semper Barat ada 129 bangunan dan Semper Timur 130 bangunan.

“Target seluruh bangunan tersebut bulan ini harus selesai dibongkar. Makanya dalam tiga hari terakhir ini kami terus melakukan pembongkaran terhadap bangunan dan gubuk liar yang berdiri disepanjang jalur tersebut,”tutur Dedy Tarmizi didampingi Lurah Semper Barat Kelik Sutanto dan Lurah Sempet Timur Pawitno.

Sebelumnya proses ganti rugi ini, sudah dilakukan sosialisasi oleh pihak Tata Ruang Pemko Jakarta pada bulan Juni 2011 lalu.Lahan yang dibebaskan itu selain rumah penduduk juga pergudangan, Pool Kontainer, warung, hunian, pospol,  dan  bengkel.

“Mereka yang menerima ganti rugi itu nilainya bervariasi mulai dari Rp 1,5 juta sampai Rp 280 juta, tergantung jenis bangunan maupun tempat yang dimilikinya yang disesuaikan harga oleh Departemen PU”  Kabag Tata Ruang Pemko Jakarta Utara Toni Sukanda. Toni Sukanda juga menambahkan untuk yang ada di wilayah Semper Barat yang terkena pembebasan itu terdiri dari  129 Bidang tanah, Semper Timur 169 bidang tanah dan Rorotan 48 bidang tanah.

“Meski mereka menempati atau menggarap tanah negara tetapi tetap mendapat ganti rugi. Para pemilik yang terkena gusuran itu mengambil uang ganti rugi di kelurahan masing-masing. Warga hanya cukup membawa membuktikan KTP, KK, Rekening Listrik, Telepon, air dan surat keterangan dari kantor kelurahan setempat,”tambah Toni.

Sementara itu, Wanto,45 salah seorang warga yang mendapat ganti rugi pembebasan lahan itu mengaku sangat senang mendapat ganti rugi tersebut. Meski dirinya yang menempati lahan tersebut sejak tahun 1990 dan tidak menerima uang tidak sesuai dengan NJOP (Nila Pokok Obyek Pajak) namun, ia tetap bersyukur

“Lahan dan bangunan saya hanya masuk kategori bangunan darurat C dan mendapat ganti rugi Rp2 jutaan, namun saya sangat berterimakasih karena sudah diperbolehkan menempati lahan ini sejak tahun 1990,” kata Wanto, sambil menambahkan selain bangunannya yang mendapat ganti rugi, fasilitas lain seperti air pam, listrik, telepon,  pohon, kandang hewan, tangga, pagar, baik  bambu,  besi maupun lainnya tetap mendapatkan ganti rugi.Dalam penertiban itu selain mengerahkan ratusan anggota Satpol PP, pihaknya juga mengerahkan alat berat beko dan truk.

Sabtu, 10 September 2011

Warga Kampung Beting Padati Pelayanan KTP Mobile

TUGU UTARA- Warga Kampung Beting Tugu RW 18 Tugu Utara, Koja memadati pelayanan KTP Mobile yang digelar Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Utara. Pelayanan jemput bola yang digelar usai liburan lebaran ini tak disia-siakan warga untuk bisa mendapatkan pelayanannya.Kontan saja, warga sekitarpun langsung mengambil nomor antri, maklum sebagian dari mereka cemas kalau KTPnya tak cepat diperpanjang kuatir sewaktu-waktu bisa kena razia OYK.

"Wah! untung saja adalah pelayanan seperti ini, selain dekat rumah,prosesnya cepat dan tidak berlarut-larut" ujar Hamri 36, warga RW 18 Tugu Utara, Koja. Begitu juga Suryani 23, warga RW 18 Tugu Utara lainnya. Dengan diselesaikan perpanjangan KTP miliknya, ia tak cemas lagi jika sewaktu-waktu ada razia ia sudah mengantongi identitas.


"Saat ada pelayanan itu, saya langsung mendatanginya. Sebab sekarang ini musim razia OYK, kalau engga cepat diperpanjang nanti bisa ketangkep lagi" sahutnya.


Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakarta Utara bersama Suhadi Lurah Tugu Utara menjelaskan, pelayanan KTP mobile merupakan pelayanan jemput bola langsung kepada masyarakat. Program ini merupakan salah satu program Pemda DKI Jakarta dalam memberikan kemudahan pelayanan buat warga yang sibuk atau sempat punya waktu datang mengurus indentitas penduduknya di kelurahan."Pelayanan ini tetap terus kita tingkatkan, selain menjadi idola masyarakat. Pelayanan ini juga memudahkan warga untuk mendapatkan proses perpanjangan KTPnya" tuturnya.Dalam pelayanan KTP Mobile putaran ke 38 di Kawasan Tugu Utara tercatat 92 KTP 73 KK dan 8 Akte Lahir. (bian)

Rabu, 07 September 2011

Foto Korban Kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan


KAPUK MUARA- Musibah kebakaran melanda kawasan Pemukiman RT 3/1 Kapuk Muara, Penjaringan. Nampak korban kebakaran sedang berusaha membersihkan sisa puing-puing yang hangus terbakar. Kini korban kebakaran masih mengungsi di tempat yang disediakan oleh warga sekitar. Nampak korban kebakaran membangun tenda sementara di lokasi rumah mereka yang terbakar.






Terlihat seorang bocah sedang mencari sisa-sisa benda berharga yang masih bisa dimanfaat

Pendatang Baru Serbu Rumah Kos dan Kontrakan!

CILINCING- Ratusan rumah kos maupun kontrakan serta asrama putri di kawasan Sukapura, Cilincing Jakarta Utara mulai ramai dipadati penghuninya.Sebagian besar para penghuninya  wajah-wajah baru, yang ingin mengadu nasib mencari pekerjaan di Ibukota sebagai buruh pabrik kawasan  industri di KBN.

Seperti yang dituturkan Kusminati, 25, buruh KBN asal Brebes, Jawa Tengah yang mengontrak di asrama putri di jalan Kompi Jenggot Sukapura. Wanita itu mengaku sengaja membawa dua orang rekan dan keponakannya untuk dibawa bekerja disalah satu pabrik di KBN.

“Rencananya dua saudara saya ini mau melamar di tempat saya bekerja, saat ini sedang membuat lamaran” tuturnya.Hal senada disampaikan Susi 23, buruh KBN asal Purwakarta, Jawa Barat. Dengan membawa seorang keponakanya ini untuk bisa mendapatkan pekerjaan di KBN.“Kalau di KBN itu nasib-nasiban, sebab banyak buruh keluar masuk kerja karena status kontrak. Inilah yang dimanfaatkan bisa bersaing untuk dapat pekerjaan” ujarnya.

Menanggapi maraknya pendatang baru di wilayah Jakarta Utara, Kasudin Dukcapil Jakarta Utara Edison Sianturi, dalam waktu dekat akan menggelar operasi yustisi kependudukan. Sasaran adalah penduduk pendatang baru.

Jika nantinya mereka terjaring operasi maka si pelanggar akan mengikuti persidangan ringan. Dan kalau tak membawa identitas ataupun surat yang menyangkut kependudukan, pihaknya akan memulangkan kembali ke kampung halamannya.“Ini kami lakukan tujuannya untuk mengantisipasi masuknya penduduk pendatang baru, kami akan segera menggelar OYK di titik lokasi tempat penduduk pendatang baru tinggal” ujarnya. (Bian)


Selasa, 30 Agustus 2011

Gema Takbir Hari Ini Bekumandang!

CILICING- Kembang Api, petasan, gema bedug di Masjid serta suara takbir mengumandang di sejumlah jalan-jalan di kawasan Cilincing Jakarta Utara. Sebelumnya Pemerintah telah mengumumkan bahwa pada 31 Agustus 2011 jatuhnya hari raya Idul Fitri."Sempat kami bingung, namun setelah pemerintah mengumumkan barulah kami bertakbir untuk merayakan kemenangan" ujar Ridwan 34, warga Jalan Tipar Cakung, CIlincing Jakarta Utara.


Begitupun pesta kembang api,langit-langit bercahaya mewarnai suasana. wargapun menyambut dengan suka-cita ."alhamdullilah mas! satu bulan kami menunaikan ibadah puasa, rasanya sedih meninggalkan bulan kebajikan itu" tutur Mochtar 45, warga Simpang Lima Semper.


Bambang Sugiono Walikota Jakarta Utara menghimbau agar warga Jakarta Utara agar dalam pelaksanaan malam takbiran seyogyanya di lakukan di masjid-masjid maupun di mushalla di lingkungan,sehingga pelaksanaan takbiran berjalan khusyuk. Begitupun kepada pengurus RT/RW untuk tetap menjaga lingkungannya mengingat banyaknya warga mudik lebaran sehingga perlu ditingkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan. (Bian)

Senin, 29 Agustus 2011

Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1432 H Jatuh Rabu,31 Agustus 2011


Jakarta - Sidang itsbat Kementerian Agama telah usai. Pemerintah melalui Kemenag menetapkan 1 Syawal 1432 H jatuh pada Rabu 31 Agustus 2011.

Keputusan diambil setelah Menteri Agama Suryadharma Ali yang memimpin sidang mendengarkan 12 pandangan ormas Islam yang hadir dalam sidang yang digelar di Kementerian Agama, Jl Lapangan Banteng, Senin (29/8/2011).

"Bahwa 1 Syawal jatuh pada Rabu 31 Agustus 2011. Bisa disetujui?" tanya Suryadharma. "Setuju," sambut mayoritas peserta sidang sembari bertepuk tangan. Suryadharma pun mengetuk palu tanda disetujuinya keputusan.

Suryadharma sebelumnya mempertimbangkan 4 intisari masukan 12 ormas yang telah disampaikan kepadanya. Intisari itu pertama, meminta agar kriteria disatukan, dan agar Kemenag lebih kuat lagi untuk memusyawarahkan kriteria penentuan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah.

Kedua, perbedaan penentuan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah masih berpeluang terjadi. Namun sebaiknya pengumuman dilakukan pada saat yang sama.

Ketiga, kesimpulan lain yang menjurus untuk diambil keputusan. Pemberi saran, laporan dari berbagai titik yang melakukan rukyah, dan memperhatikan fatwa dan pandangan majelis ulama menyetujui secara mayoritas, bahwa 1 syawal jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011.

Keempat, dari Muhammadiyah yang menghargai dan menghormati pandangan Lebaran jatuh pada Rabu 31 Agustus. Namun, Muhammadiyah meminta izin untuk melaksanakan Lebaran esok hari, Selasa 30 Agustus 2011 dengan catatan saling menghormati perbedaan sehingga persatuan dan kesatuan umat dan bangsa tetap utuh.

Keputusan ini diambil berdasarkan pemantauan hilal di 96 titik. Dari sejumlah lokasi, sebanyak 30 titik menyebut tidak melihat adanya hilal. Adapun, hanya 3 titik yang melihat adanya bulan baru dalam pemantauannya. "Tapi tiga hasil itu ditolak. Karena tidak sesuai secara keilmuan," kata Ahmad Jauhari, Direktur Urusan Agama Islam Kementerian Agama.

Dengan demikian dari ormas-ormas yang hadir hanya Muhammadiyah yang menyatakan 1 Syawal jatuh pada Selasa 30 Agustus 2011.

Warga Cakung Sudah Tentukan 1 Syawal

CAKUNG- Untuk wilayah Cakung dan sekitarnya sudah takbiran, Dan esok akan melaksanakan Shalat Idul Fitri. Sejumlah ulama dan ormas Islam di kawasan Cakung telah menentukan hari Idul Fitri Jatuh pada tanggal 30 Agustus 2011.

Hasil pengamatan, menunjukkan hilal lebih dari 3,5 drajat dengan kata lain besok sudah dilaksanakan hari lebaran.Adapun, pemantauan di Cakung menyebut ketinggian bulan baru mencapai 3,5 derajat. Ketinggian itu dilihat oleh tiga orang yang melalui proses sumpah.

"sejak dahulu hingga sekarang ulama dan ormas Islam di sini tiap tahun telah menentukan hilal, jadi jika ulama sudah menentukan kami mempercayainya" ujar Rano 34, warga Cakung, Jakarta Timur.

Sabtu, 27 Agustus 2011

Foke Ajak Warga Semper Peduli Masalah Sampah

Semper Barat - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta kepada warga Jakarta Utara untuk mendisiplinkan diri soal kebersihan lingkungan terutama masalah sampah. Sering kali menemukan sampah yang menumpuk dipinggir jalan, padahal sarananya sudah tersedia oleh Pemda DKI JakaraTempat sampah tak pernah dimanfaatkan, lebih banyak sampah dibuang ke sembarang tempat karena tak ada kesadaran disiplin warga pentingnya kebersihan lingkungan.“Jika ingin Jakarta bersih kita harus peduli, kebersihan itu tanggungjawab kita bersama, bukan hanya milik Dinas Kebersihan saja,” ajak Bang Foke sapaan akrab Fauzi Bowo.
Add caption

Saat ini kepedulian masyarakat terhadap kebersihan sangat minim. “Inilah saatnya kita peduli terhadap lingkungan. Kebersihan itukan sebagian dari iman. Jadi harus bersih, indah, dan rapih,” jelas gubernur didampingi Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono dan Wakil Walikota Manggara Pardede. Gubernur juga meminta agar peran aparat Dinas Kebrsihan, Fauzi ditingkatkan. Peran aparat Dinas Kebersihan beserta tenaga kebersihan merupakan tenaga vital. “Tanpa kehadiran saudara Jakarta akan menjadi tumpukan sampah dan Jakarta akan menjadi tempat sampah. Jadi, peran saudara sangat besar dalam upaya peningkatan kebersihan.” jelasnya. Ia juga menerangkan, tahun depan Jakarta sudah bisa mengelolah sampah dirumah sendiri dan tak perlu lagi membuangnya ke wilayah lain. Dan rencananya pengolahan sampah diCakung bisa mengolah hingga 1000 ton/harinya.

"Tahun depan kita sudah punya pengolahan sampah sendiri di Cakung, dan tidak lagi buang ke wilayah lain. Mulai dari sekarang kita disiplinkan diri kita peduli pada sampah disekitar kita" kata Fauzi Bowo disela-sela tarawih bersama di Masjid  Mesjid Anazdofah RT 05/03 Komplek Kebersihan, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.Begitu juga pada saat hari raya Idul Fitri khususnya ditempat wisata seperti Ancol maupun kebun binatang Ragunan.Padahal pihak pengelolah sudah menyiapkan sarana tempat sampah, namun tetap saja pengunjung buangnya disembarang tempat.

"Meskinya pengunjung itu dikasih kantong sampah. Dan sampah yang mereka bawa meski dikasih hadiah dan dibuang pada kantong sampah yang dibawanya" candanya.Dalam shalat tarawih bersama ini, Foke yang didampingi Bambang Sugiono Walikota Jakarta Utara menyerahkan bantuan untuk Masjid dan anak Yatim piatu. (Bian)

Foto Kegiatan Walikota Sidak ke Tiga Terminal Bantuan

Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiono bersama Jajaran Muspiko menggelar sidak ke terminal bantuan angkutan lebaran di tiga terminal di Jakarta Utara. Dalam Sidaknya Bambang Sugiono meminta kepada pemudik dalam mudiknya selalu menjaga kesehatannya, awak sopir harus fit dan stamina kesehatan terjaga setelah  melalui tes kesehatan. Tujuannya agar penumpang dan sopir dalam perjalanan mudiknya aman, nyaman dan tanpa ada gangguan apapun
 


Walikota Juga melihat langsung baik awak sopir maupun penumpang yang sedang memeriksa kesehatannya diterminal Tanjung Priok.  Dan Walikota Jakarta Utara juga menyerahkan bantuan perlengkapan kesehatan yang diberikan oleh PMI (Palang Merah Indonesia) Jakarta Utara yakni obat-obatan seperti obat anti mabuk, obat merah, minyak kayu putih, obat panas dan demam serta tissue basah.

Ratusan Buruh KBN Carter Bus Demi Kenyaman Mudik

SUKAPURA- Ratusan buruh KBN yang hari ini  memasuki liburan lebaran, mulai melakukan persiapan untuk mudik ke kampung halaman untuk merayakan hari Idul Fitri. Sebagain besar pemudik ini melakukan carter (sewa) bus Pariwisata maupun sewa mobil Pribadi. Namun ada juga yang melalui jalur terminal angkutan penumpang. Meski harus mengeluarkan biaya lebih mahal ketimbang melalui jalur terminal, mereka tetap merasakan kenyamanan dan keamanan dengan sewa bus pariwisata."Kami ini mencarter 3 bus Pariwisata ekslusif. Meski harus mengeluarkan biaya mahal,namun perjalanan kami nyaman sampai tujuan mas! ujar Ifa 28, Buruh PT Tainan 3 di KBN Cakung.

Menurutnya dengan melakukan carter bus ini ia bisa membawa bekal yang sudah terbungkus dalam kardus sebagai oleh-oleh lebaran."Kalau lewat terminal barang bawaan kita dibatas mas! tapi dengan bus carteran ini tidak ada pembatasan untuk bawa barang, dan langsung sampai ke tujuan dekat rumah kami" ujarnya.

Para buruh ini rela harus mengeluarkan kocek lebih dari harga tiket bus melalui terminal. Rata-rata mereka menyewa secara patungan hingga belasan juta. "Untuk mencarter ke Solo dengan bus Pariwisata ini kami menyewanya dengan harga Rp 15 juta" tutur Lila 23, buruh PT. Tainan III.

Sedikitnya ada 10 ribu buruh KBN yang melakukan carter kendaraan bus pribadi. Sebagain besar menuju ke dalam pulau jawa dan luar pulau jawa seperti ke Solo, Surabaya, Nusa Tenggara dan pulau Sumatera.

Selasa, 09 Agustus 2011

Macet Pembangunan Tol Ganggu Aktivitas Masyarakat



TANJUNG PRIOK- Dampak macet yang dirasakan warga Jakarta Utara akibat pembangunan jalan tol JORR W2 di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok Jakarta Utara mengganggu aktivitas warga. Dari mulai anak sekolah, pegawai,buruh,sopir angkot dan lainnya. Masyarakat meminta agar petugas bisa meminimalisir kemacetan hingga pengguna jalan tidak terjebak macet berlarut-larut.


"Meskinya ada pengaturan petugas supaya macet di jalan ini tidak dirasakan setiap hari. Masa sih kami mau bekerja selalu telat masuk" ujar Heri 35, warga Plumpang, Koja yang kesehariannya bekerja di Pelabuhan Tanjung Priok.


keluhan juga dirasakan Hamdani 39, sopir angkot KWK 09 Jurusan Walang-Tanjung Priok. Dampak macet di Jalan Yos Sudarso membuat dirinya sulit untuk mendapatkan setoran angkotnya. Dirinya terpaksa harus mengasah otaknya. Dengan cara memotong rute ia lakukan agar bisa mendapatkan setoran lebih.

"Kami ini cuma sopir angkot, yang penghasilannya mengandalkan penumpang. Kalau macet begini terus mana ada penumpang yang naik" kesalnya.Hasil pantauan di lapangan, hanya terlihat dua orang petugas yang sedang mengatur lalulintas di perempatan lampu merah permai. Meskinya beberapa petugas mengatur di sepanjang jalan ini terutama di putaran pelumpang maupun perempatan Pool. (Bian)

Walikota Lantik 23 Pejabat Eselon IV Di Jakut

TANJUNG PRIOK- Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiono hari ini melantik 23 pejabat eselon IV atau lurah dan wakil. Pelantikan ini merupakan salah satu bagian yang terpisahkan dari penyelenggaraan pemerintahan.Mutasi dan promosi inidilaksanakan mengacu pada pola pembinaan sesuai perundangan yang berlaku dan mempertimbangkan faktor obyektif lainnya. "Dengan adanya mutasi dan promosi ini pejabat terkait bisa berprestasi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di masyarakat" ujar Bambang Sugiono.

Bambang Sugiono juga meminta kepada pejabat publik yang dilantik ini agar dalam suasana puasa dna menyosongkan Perayaan Idul Fitri 1432 H, agar para pamong bisa menciptakan situasi dan kondisi aman tentram agar kekhusyukan berjalan dengan baik dan bekerjasama dengan masyarakat terciptanya suasana kondusif.

Sebanyak 23 pejabat eselon IV lurah dan Wakil lurah di Jakarta Utara ini  menempati posisi di kelurahan. "Sebagai pamong kita harus siap dimanapun ditempatkan untuk mengabdi kepada masyarakat dan pemerintah dalam membangun lingkungan dan organisasi" ujar  Sri Suhartini Wakil Lurah Sukapura yang dilantik menjadi lurah lagoa, Koja Jakarta Utara. (bian)

BKB PAUD Koja Terima Bantuan Dana Pembinaan Rp 58,5 Juta

KOJA- BKB PAUD di Kelurahan Koja Jakarta Utara menerima bantuan dana pembinaan dari program CSR JICT (Jakarta International Container Terminal). Sebanyak 15 PAUD dikelurahan itu menerima bantuan uang pembinaan sebesar Rp 3,9 juta/tiga bulan.

Muhammad Andri Lurah Koja menuturkan selain BKB PAUD menerima bantuan dari kelurahan berupa seperangkat alat permainan edukasi juga menerima bantuan dana pembinaan. Diharapkan dana tersebut dapat penunjang program pendidikan PAUD bagi anak-anak usia dini di wilayah Koja Jakarta Utara.

"Selain bantuan alat edukasi dari kelurahan, uang operasional pembinaan dari CSR ini bisa menunjang pelaksanaan kegiatan PAUD bagi anak-anak balita di Koja" ujarnya.

Ditambahkan Muhammad Andri lurah Koja sebanyak 15 PAUD ini masing mempunyai murid binaan sebanyak 30 sampai 40 anaka. Dan mereka belajar yang sebagain besar orangtuanya dari kalangan tidak mampu."Alhamdullilah pak! dana operasional ini kami manfaatkan untuk kepentingan anak-anak didik kami" ujar Dewi salah satu dari pembina PAUD di RW 11 Koja.

Sekedar diketahui keberadaan PAUD di kawasan Koja memang sangat dibutuhkan orangtua yang mempunyai balita. Apalagi  dikawasan ini sangat minim sarana pendidikan anak. Hal ini dikarenakan sempitnya lahan dan sarana pendidikan sudah tergusur oleh  pelabuhan dan perusahaan jasa kontainer. (Bian)

Senin, 08 Agustus 2011

Ujicoaba E-KTP, Warga RBS Rela Antri!

Pelaksanaan KTP elektronik alias e-KTP yang direncanakan awal Agustus 2011 ini baru bisa diujicobakan  di lima kelurahan di DKI Jakarta.

Dari lima kelurahan itu salah satunya kelurahan Rawa  Badak Selatan, wilayah itu merupakan salah satu kelurahan yang sudah mengundang warganya untuk melakukan perekaman data E-KTP.

“Ada lima kelurahan di DKI Jakarta yang telah melakukan ujicoba peralatan dan perekaman verfikasi data E-KTP dan kelurahan Rawa Badak Selatan hari ini melakukan pemanggilan warga, ” kata Purba Hutapea didampingi Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakarta Utara.

Dalam proses tersebut sedikitnya 15 KK atau 39 orang mengikuti proses pembuatan E-KTP. Satu persatu warga mengikuti mekanisme pembuatannya dari mulai pencatatan data pribadi, perekaman sidik jari, iris mata dan tanda tangan sampai pada foto.

Diharapkan kelanjutannya pihak Depdagri segera melengkapi sarana penunjang e-KTP di kelurahan yang sampai saat ini masih menunggu kelengkapannya.

“Lumayan juga proses agak sulit, mungkin ini pertama kali kami warga sedikit kaget” kata Bambang 45, salah seorang warga pemohon e-KTP. Proses pembuatan e-KTP ini setiap orang membutuhkan waktu 4 menit.

Sementara Lurah Rawa Badak Selatan, Muhammad Maibu  menyambut baik dilaksanakan e-KTP di wilayahnya. Selain menjadi salah satu kelurahan yang memulai program e-KTP ini, diharapkan warga yang sudah menerima undangan panggilan agar tepat waktu datang ke lokasi.

“Yaa mudah-mudahaan pelaksanaannya bisa berjalan lancar sesuai dengan waktu” tuturnya, sambil menambahkan Rawabadak Selatan, mempunyai 33 ribu jiwa atau 29 ribu wajib KTP DKI. Mereka tersebar di 7 RW dari 97 RT.

48.635 RTS Warga Miskin Jakarta Utara

TANJUNG PRIOK- Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Jakarta Utara hampir setiap tahunnya mengalami penurunan. Data yang diperoleh dari Kantor BPS (Badan Pusat Statistik) Pemkot Jakarta Utara menyebutkan, sejak tahun 2008 lalu jumlah RTS mencapai 54.827, dan pada tahun 2009 menurun menjadi 50.291, serta di tahun 2010 menurun mencapai 48.635. Jumlah RTS itu tersebar secara merata di enam kecamatan di Jakarta Utara, yakni, Koja, Tanjungpriok, Pademangan, Penjaringan, Kelapagading, dan Cilincing.

Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS) BPS Jakarta Utara, Dina Pratiwi mengatakan dari tahun 2008 hingga tahun 2010 jumlah RTS di Jakarta Utara mengalami penurunan sekitar lima hingga delapan persen. "Menurut data yang sudah masuk, kecamatan Cilincing masih menjadi urutan teratas terbanyak RTS. Sedangkan kecamatan Kelapagading terendah RTS," kata Dina, Senin (8/8).  

Dijelaskannya, jumlah RTS itu tersebar secara merata di enam kecamatan di Jakarta Utara, yakni, kecamatan Penjaringan sebanyak 9.868 RTS, Pademangan sebanyak 5.887 RTS, Tanjungpriok sebanyak 5.788 RTS, Koja sebanyak 9.678 RTS, Kelapagading 856 RTS, dan Cilincing 16.558 RTS. "Banyaknya RTS di kecamatan Cilincing karena letaknya di pemukiman padat. Kalau di Kelapagading sedikit karena banyak perumahan mewah," ujarnya.

Dina menambahkan, jumlah RTS menurut tingkat kemiskinannya di tahun 2010, diantaranya sebanyak 24.271 RTS hampir miskin, 14.934 RTS miskin, dan 9.430 RTS sangat miskin. "Sedangkan, dilihat dari jumlah RTS dilokasi terstruktur (legal) dan tidak terstruktur (ilegal), yaitu sebanyak 41.638 RTS terstruktur, dan sebanyak 6.997 RTS tidak terstruktur," ucapnya.

Camat Cilincing, Jakarta Utara Junaedi mengakui jumlah RTS di wilayah Cilincing masih tinggi dibandingkan kecamatan lainnya. Namun, berdasarkan data BPS Jakarta Utara, jumlah RTS di kecamatan Cilincing menurun, diantaranya pada tahun 2009 tercatat 17.171 RTS, dan 2010 tercatat 16.558 RTS. "Untuk menekan angka RTS kami bersama pihak swasta mengadakan kegiatan pelatihan, pembinanaan dan keterampilan, seperti membuat keset, tata boga, kue dan kegiatan lain yang langsung bersentuhan dengan masyarakat," kata Junaedi.

Menurut Junaedi, jumlah RTS yang paling besar berada di kelurahan Kalibaru, Cilincing. Jumlah RTS didaerah tersebut sekitar 6 ribu RTS. "Upaya yang dilakukan pemerintah Pemkot Jakarta Utara untuk menekan angka kemiskinan warga diberikan keterampilan berupa kerajinan tangan yang dapat meningkatkan ekonomi rakyat," tandasnya.


Meski BPS Jakut menetapkan jumlah warga miskin menurun, namun kenyataan dilokasi banyak warga miskin yang masih mengharapkan agar pendataan dilakukan pengecekan. "saya ini sudah tinggal puluhan tahun kerja saya pengembala hewan milik orang. Hingga kini tak ada perhatian kondisi hidupnya atau bantuan apapun" kata Sutiyah 60, warga RT 1/3 Marunda.

Begitupun Doni 10 tahun, yang terpaksa jadi kernet angkot Metromini T41 Jurusan Tanjung Priok-Cakung dan tak bisa melanjutkan sekolahnya lantaran ingin membantu kebutuhan sehari-hari orang tuanya. Baik Sutiyah maupun Doni merupakan salah satu sosok wajah kemiskinan di Jakarta Utara yang meskinya tak luput dari perhatian pemerintah. (bian)

Minggu, 07 Agustus 2011

Peralatan E-KTP Hingga Kini Belum Lengkap!

KOJA- Sarana peralatan dan perlengkapan E-KTP yang rencananya akan dilouncingkan awal Agustus 2011 lalu,hingga saat ini belum juga tuntas. Di Jakarta Utara baru dua kelurahan yang sudah mempunyai kelengkapan dan masih dalam tahap uji coba. Tetapi di 29 kelurahan lainnya hanya beberapa alat dan sarana yang sudah didapat.

"Sampai saat ini memang belum bisa melakukan pembuatan E-KTP, dan kami masih mengurus perpanjangan KTP biasa" kata Jasman 34, warga Rawabadak Selatan, Koja.

Hal senada disampaikan Lurah Tugu Utara Muhammad Iqbal bahwa sarana yang ada saat ini dikelurahan baru beberapa peralatan saja dan pemasangan jaringan. Namun dikelurahannya itu belum bisa dilakukan uji coba."Yaa katanya menunggu distribusi dari pihak Departemen melalui konsorsiumnya" kata M. Iqbal.

Beberapa waktu lalu, Purba Hutapea Kadis Dukcapil DKI Jakarta saat meninjau dua kelurahan di Jakarta Utara yang sudah siap ujicoba menjelaskan, menyangkut masalah peralatan, sarana jaringan,instal merupakan wewenang dari konsorsium Depdagri. Jika pihak Konsorsium sudah melengkapi semua peralatan dan perlengkapannya, maka pihak Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan siap menyebarkan undangan kepada masyarakat."Kami saat ini menunggu pihak Konsorsium dalam penyelesian kelengkapan peralatan maupun jaringan E-KTP. Jika sudah selesai kami siap untuk mengundang warga" ujarnya.

Sabtu, 06 Agustus 2011

Warga Minta Macet Di Jakut Bisa Diminimalisir!

TANJUNG PRIOK- Hampir setiap hari warga maupun pengguna jalan di Jakarta Utara mengeluhkan kemacetan yang dirasakan setiap hari.Hal ini disebabkan adanya pembangunan Jalan Tol Di Jalan Yos Sudarso dan jalan Raya Cakung-Cilincing."Kita ngerti penyebabnya pembangunan jalan tol, tapi semestinya bisa diminimalisir jangan terus-menerus merasakan macet" kesal Edi 35, karyawan di kantor Walikota Jakarta Utara.

Begitu juga disampaikan leni 24, buruh KBN, Cakung. Lantaran macet yang dirasakan setiap hari di Jalan Raya Cacing dirinya terpaksa menggunakan jasa ojek motor untuk mengejar waktu kerja dan pulang untuk berbuka puasa."Daripada terjebak macet dan telat kerja, uang kehadiran bisa kena potong makanya pilih ojek motor" tuturnya.


Sementara itu, Firman 45, sopir Angkot KWK 01 Jurusan Tanjung Priok-Cakung dan Rusman 39, sopir angkot KWK 09 Jurusan Tanjung Priok- Walang hanya bisa pasrah dan tak bisa berbuat apa-apa. Lantaran macet yang dirasakan setiap hari iapun tak bisa mendapatkan setoran angkotnya sesuai harapannya. "Akibat macet dijalan,setoran jadi berkurang, kalau bisa petugas meminimalisir agar macetnya tidak parah" sahutnya.

Urus KTP, Sambil Nunggu Buka Puasa


Kelapa Gading- Puluhan warga komplek TNi AL kodamar RW 5 Kelapa Gading Barat memadati pelayanan KTP Mobile yang di gelar oleh Sudin Dukcapil Jakarta Utara. Meski suasananya dalam berpuasa antusias warga untuk datang ke lokasi terlihat sejak layanan dibuka pukul 8 pagi.

" Ini sangat membantu mas! Pelayanan jemput bola ini, selain dekat rumah dan menghemat energi disaat puasa sekarang ini" tutur Roni warga Kelapa Gading Barat.Suratno Ketua RW 5 Kelapa Gading Barat, sangatlah berterima kasih dan terbantu mengingat aktivitas warganya sangat sibuk. Makanya tak heran jika layanan jemput bola ini sangat dibutuhkan serta diterima dihati masyarakat."Selain prosesnya cepat, bisa menunggu waktu berbuka puasa nih" tuturnya.

Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakut didampingi Darmawan Lurah Gading Barat menjelaskan program jemput bola ini salah satu program Gubernur DKI dalam memberikan pelayanan prima kepada warganya, terutama mereka yang sibuk karena pekerjaannya.

"Meski bulan puasa, pelayanan masyarakat harus berjalan agar mereka yang tak punya waktu mengurus surat KTP di kelurahan bisa melalui ktp mobile.Dalam pelayanan ini sedikitnya 65 KTP 27 Kartu Keluarga. 9 akte lahir terlayani dalam pelayanan KTP yang memasuki putaran 34 tahun 2011 di Jakarta Utara

Jumat, 05 Agustus 2011

DPRD DKI : Lurah Dan Camat Jangan Hambat Pelayanan Masyarakat

CILINCING- Banyak keluhan dan protes sejumlah masyarakat sering kali lurah dan camat keluar kantor lantaran kegiatan rapat membuat pelayanan terhambat. Begitupun sejumlah kekosongan lurah di 3 kelurahan di Jakarta Utara kerap membuat masyarakat harus menunggu lurah untuk kepentingan lingkungan dan pembangunannya wilayahnya.


"Yaa memang sih! ada pejabat sementara yang menggantinya, tapi kan punya batasan kewenangan, dan tidak bisa dibutuhkan warga jika ada kegiatan di wilayah" kata Amri 40, warga Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.Keluhan masyarakat ini juga mendapat reasi dari anggota DPRD DKI komisi A Hj Neneng Hasanah. Ia meminta kepada pihak Pemda DKI Jakarta dalam hal ini BKD (Badan Kepegawaian Daerah) seyogya sudah mempersiapkan calon pengganti disaat para lurah memasuki masa pensiun. "Meskinya BKD sudah mempersiapkan calon pengganti lurah yang memasuki masa pensiun, tidak seperti sekarang banyak jabatan lurah yang kosong hingga satu tahun" ujar Neneng Hasanah politisi dari Partai Demokrat itu. Dampak kekosongan tadi membuat pelayanan masyarakat terganggu dan terhambat.

Begitu juga berbagai aktivitas rapat yang sering kali membuat warga harus menunggu hingga satu hari,Seperti pelayanaan KTP,Kartu Keluarga maupun surat ahli waris yang memang mewajibkan lurah yang menanda tanganinya.

"Kasihan warga harus menunggu lurahnya yang sedang rapat, padahal ia membutuhkan tanda tangannya untuk surat penting. Hal inilah yang sering menghambat pelayanan"tuturnya.


Hj Neneng Hasanah mencontohkan seperti beberapa waktu lalu adanya kegiatan kompetisi sepak bola antar warga. Dimana lurah dan camat diundang untuk membuka kegiatan itu. Namun mereka tidak datang padahal kala itu masyarakat bisa mengenal siapa lurah dan camatnya.

"Disaat masyarakat membutuhkan tak hadir, tapi ketika warganya tawuran barulah mereka mendekatkan diri kepada warganya" jelas Neneng. (bian)

Warga Dirawat di Rumah Sakit Tetap Dilayani Bikin KTP

Masyarakat yang sakit keras dan harus dirawat di rumah sakit jangan khawatir tidak mendapat KTP. Untuk melayaninya, saat ini Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Utara menyiapkan petugas pelayanan jemput bola KTP bagi penderita sakit.“Bagi warga yang dirawat di rumah sakit jangan khawatir tidak akan mendapat pelayanan KTP. Petugas kami akan menyambangi ke rumah sakit atau ke rumah warga yang sedang mengalami sakit keras,”jelas Kasudin Dukcapil Edison Sianturi.

Ini dilakukan dengan tujuan agar seluruh masyarakat Jakarta Utara mendapatkan identitas. Selain itu juga upaya membantu warga yang tak bisa berjalan untuk mengurus KTP-nya yang sudah habis masa berlakunya.
Kasie Pencatatan Kependudukan Syuhada menjelaskan mekanisme untuk mendapatkan KTP itu pemohon harus mengajukan permohonan ke kelurahan. Jika sudah ada permohonan petugas akan mendatangi pemohon langsung ke rumah atau di rumah sakit.

“Jadi setiap warga yang sakit lumpuh atau menjelani perawatan di rumah sakit supaya mengajukan permohonan ke kelurahan. Jika sudah ada surat permohonan kami akan datang untuk memberikan pelayanan prima kepada warganya” katanya Syuhada.

117 Penjahat Jalanan Diringkus Polres Jakut

Tanjung Priok- Selama puasa dan jelang Lebaran, tingkat kejahatan biasa meningkat.Terutama yang dilakukan penjahat jalanan seperti jambret, todong dan copet. Ini disebabkan mebutuhan warga juga meningkat. Mengantisipasi hal tersebut Polres Metro Jakarta Utara merazia daerah-daerah yang dianggab rawan. Khususnya lokasi yang sering dijadikan beraksi kawanan preman.


Hasilnya, dalam Operasi Kilat Jaya yang dilakukan sejak Rabu 3 Agustus itu, polisi berhasil menjaring 117 pelaku kejahatan jalanan (street crime).Selain meringkus lebih dari seratus tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti hasil kejahatan .

“Operasi ini kita lakukan dalam rangka menciptakan situasi kondusif di Bulan Puasa dan men jelang Lebaran nanti. Dari ratusan pelaku yang kita amankan, ada di antara mereka yang merupakan tersangka kasus pidana seperti pembunuhan, penodongan serta penganiayaan,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakut AKBP Irwan Anwar, Jumat (5/8).

Mereka, lanjut Irwan, ditangkap dari beberapa lokasi yang selama ini dikenal sebagai daerah rawan kejahatan. “Di antaranya di Jalan Yos Sudarso, Kalibaru, Cilincing dan Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok,” lanjutnya.Warga menyambut baik upaya polisi tersebut. Namun demikian polisi harus tetap meningkatkan patrolinya, khususnya di permukiman. “Soalnya pencurian juga makin marak. Jadi polisi khususnya yang dari polsek agar lebih rajin patroli ke wilayah,”ujar Netty warga Sunter Hijau, Jakarta Utara (bian)

Kamis, 04 Agustus 2011

Warga Inginkan Pamong Bermasyarakat Dan Tak Abaikan Pelayanan!

TANJUNG PRIOK- Banyak kelurahan di Jakarta Utara yang kosong keberadaan pamongnya seperti camat dan lurah. Akibatnya pelayanan masyarakat terabaikan. Warga Jakarta Utara meminta kepada Pemda DKI Jakarta atau Pemko Jakarta Utara dalam pengisian  kekosongan pejabat maupun rotasi diharapkan bisa lebih memberikan figur pamong yang bermasyarakat, berorientasi kepentingan pelayanan serta tak berpegang pada waktu jam kerja.

"Jadi jangan sosok Lurah yang banyak keluar rapat,naik jabatan karena punya kedekatan, apalagi jika sudah tepat jam kerja langsung pulang yang kemudian menghambat pelayanan" ujar Dimas 31, warga Sungai Bambu.


Hal senada disampaikan Triyadi 32, warga Lagoa, Koja. Meskinya kekosongan lurah ini jauh-jauh hari sudah dipersiapkan agar masyarakat mudah menemukan lurahnya. "memang sih sudah ada Plh, tapikan punya batasan kewenangan" ujarnya.

Menanggapi hal ini  Hj Neneng Hasanah anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta seyogyanya Pemda DKI Jakarta dalam hal ini BKD (Badan Kepegawaian Daerah) sudah mempersiapkan diri figur lurah atau camat yang memang berorientasi untuk kepentingan masyarakat serta tak menghambat pelayanan. Seperti di Kelurahan Kebon Bawang,Ancol dan Lagoa yang kosong lurahnya hingga berlarut-larut.





"harusnya BKD sudah mempersiapkan jauh-jauh hari ketika ada pejabat yang masuk pensiun sudah cepat ada gantinya" tutur politisi Partai Demokrat.Begitupun dengan figur yang akan diberikan kewenangan bakal orang-orang yang nantinya jadi lurah atau camat adalah  berprestasi dalam membina warganya dan siap menjadi pelayanan masyarakat yang sesuai karier pengabdiannya.



" kaya beberapa waktu lalu, ada kompetisi sepakbola, warga sudah mengundang camat dan lurah namun tidak datang. Bagaimana mau dikenal warga. Giliran ada persoalan tawuran baru dekat pada warganya" ujar Neneng. Begitupun banyak agenda rapat-rapat yang meskinya bisa diwakilkan, akhirnya banyak pelayanan masyarakat terhambat. (bian)

Minggu, 31 Juli 2011

Jelang Puasa, Pasar Tradisional Diserbu Pengunjung


Cilincing- Berbagai persiapan di lakukan masyarakat menyambut datangnya bulan puasa selain berziarah juga persiapan makan sahur. Tak heran jika sarana pasar tradisional hari ini padat dikunjungi pembeli. Apalagi hari ini masuk hari libur.Seperti di Pasar Tradisional Sukapura, ratusan pengunjung memadati sarana itu. Antrian kendaraan mencapai 1KM yang berdampak kemacetan."Memang sudah biasa kalau menyambut hari pertama puasa,sejumlah pasar ramai dikunjungi pembeli" kata sadiyan 45, jukir pasar sukapura.

Begitupun dengan Murti 37, warga Semper Barat yang sedang belanja di pasar itu. Ia membeli semua kebutuhan untuk persiapan sahur dan berbuka puasa besok. Meski harga kebutuhan pokok merangkak naik, tetap tidak menghalangi dirinya untuk belanja."Habis mau gimana lagi, sudah kelakuan pedagang menaikkan harga memanfaatkan puasa seperti ini, percuma teriak! Pemerintah tak peduli" ujarnya.Ramainya pengunjung pasar untuk membeli kebutuhan bahan pokok persiapan puasa ini, membuat  jukir maupun pedagang makanan dan minuman serta kembang laris manis. Selain pengungjung pasar sukapura membludak, juga terlihat di Ps Koja Baru, Ps Tugu Utara, PsRawabadak dan Ps Waru.

Minggu, 24 Juli 2011

Foto Lepas ! Anak-Anak Manfaatkan Sampah Tempat Bermain

CILINCING- Tumpukan Sampah di Pesisir TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Cilincing jadi Arena Bermain Anak-Anak.

Rabu, 20 Juli 2011

Lampu Jalan Logistik Padam, Rawan Kecelakaan

TUGU SELATAN- Belasan lampu di jalan Logistik ( Dari Simpang Lima Semper- Stadion Tugu) padam kurang lebih  3 bulan. Akibat padamnya lampu jalan ini pengendara yang melintas kawasan itu ekstra hati-hati karena rawan kecelakaan. Terlebih akses jalan tersebut banyak dilalui kendaraan truk kontainer.

"Sudah tiga bulan ini lampu jalan tak menyala, kami minta instansi terkait segera memperbaikinya" ujar Imron 34, warga RW 4 Tugu Selatan, Koja Jakarta Utara.

Begitupun disampaikan Yudi 40, pemilik bengkel motor di kawasan itu. Padamnya lampu jalan ini sangat rawan kecelakaan buat pengguna sepeda motor terutama pada malam hari. Ia berharap pihak PJU Jakarta Utara segera menghidupkannya kembali.Lurah Tugu Selatan, M Rispar menjelaskan, pihaknya sudah menyampaikan usulan dan keluhan warganya soal lampu padam di jalan logisitik. ia berharap pihak instansi terkait segera melakukan perbaikan. (Bian)

Lubang Galian PAM Amblas, Truk Tangki Terperosok

SEMPER BARAT-Truk pengangkut air bersih terperosok di lubang galian milik PT Aetra di Jalan Tipar Cakung, Semper Barat, Cilincing Jakarta Utara. Selama dua jam truk tersebut sulit untuk keluar dari lubang, akibatnya jalan di kawasan itu menjadi macet total. Kemacetan diperparah oleh Metromini T4i Jurusan Tg Priok-Pulogadung patah As disamping truk pengangkut air, praktis dua jalur jalan tertutup dan tak bisa dialalui kendaraan.

"Gara-gara lubang galian milik PT Aetra mas! yang habis membongkar hanya ditutup pakai tanah lumpur bukan diaspal kembali" ujar Herman 38, warga Jalan Tipar Cakung, Cilincing Jakarta Utara. Hal senada disampaikan Umar 38, pengendara sepeda motor yang terjebak macet di jalan tersebut, ia meminta kepada pihak instansi terkait untuk melakukan perbaikan jalan yang ditambal dengan tanah liat itu. Sebab kalau dibiarkan akan membahayakan pengguna jalan.

Meski beberapa petugas kepolisian berusaha untuk mengangkat truk yang terperosok ini dengan mobil derek,namun setelah air yang ada didalam truk tangki dibuang barulah kendaraan bisa terangkat.

"Dengan mobil derekpun tak bisa terangkat, barulah air yang didalam truk tangki dibuang, truk itu bisa diangkat dengan mobil derek" ujar Bripka Sutikno petugas Lalulintas Polsek Cilincing. Kedua kendaraan truk tangki air bersih dan metromini kemudian diamankan petugas barulah kondisi lalulintas kembali lancar. Baik petugas dan masyarakat sekitar meminta kepada pihak instansi terkait agar jalan Tipar Cakung yang beberapa waktu lalu digali untuk pemasangan pipa air bersih ini diperbaiki seperti semula. Karena banyak lubang-lubang galian di jalan itu hanya ditutup dengan lumpur dan tanah yang sewaktu-waktu bisa mencelakaan kendaraan. (Bian)

Selasa, 19 Juli 2011

Putus Sekolah ! Belasan Bocah Jadi Kernet Angkot

TANJUNG PRIOK- Jika anda menumpang angkutan Metromini T 41 Jurusan Tg Priok- Pulo Gadung pada jam sibuk seperti pagi dan sore hari maka akan menemukan bocah yang berprofesi sebagai kernet. Sambil berteriak memanggil penumpang dan turun naik angkot sambil berlarian tanpa memikirkan keselamatannya.

Ardi 10, bocah yang menjadi kernet T41 menjelaskan,menjadi kernet lantaran sudah bersekolah karena ketidakmampuan ekonomi orangtuanya. "Bapakku sama ibu kerja jadi pemulung mas! dulu sekolah sampai kelas 3 SD, sekarang sudah engga lagi" tuturnya.

Sama halnya dengan Yudi bocah usia 11 tahun ini. Bersama rekan-rekannya ia setiap pagi menunggu diterminal Tanjung Priok. Tujuannya supaya diajak sopir angkot untuk membantu menjadi kernet. "Lumayan pak! biasanya kami dikasih uang Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu" tuturnya. Baginya pekerjaan ini dilakukan lantaran orangtuanya sudah tak sanggup membiayai kebutuhan sekolahnya.

Hotman 48, sopir Metromini T41 Jurusan Tg Priok-Pulo Gadung menjelaskan, mereka anak-anak ini meminta agar bisa menjadi kernet. Lagipula kalau anak-anak yang membantu bekerjanya jujur dan mereka menerima yang sopir berikan. "Kalau anak-anak seperti ini dikasih uang berapa saja menerima, kalau kenek dewasa terkadang banyak pengeluarannya" ujarnya.

Samsul Nirwan Kasie Penertiban Sudinhub Jakarta Utara menegaskan kepada awak sopir angkutan umum tidak menggunakan jasa anak-anak untuk dipekerjakan menjadi kernet. "kami akan melakukan penertiban jika ada awak sopir diketemukan menggunakan anak-anak menjadi kernet" tuturnya. (
 Bian)

Bertahan Hidup Menjadi Pengembala Paroh di BKT Marunda


MARUNDA- Sutiyah, sosok ibu tua renta yang berusia 60 tahun ini tetap semangat untuk bekerja untuk bisa terus bertahan menghadapi roda kehidupannya. Bekerja sebagai pengembala kambing dengan sistem Marop atau bagi hasil dengan pemilik kambing itulah yang dikerjakan sehari-hari. Meski bekerja tanpa diberikan upah namun menunggu hasil gembalanya melahirkan anak iapun tetap semangat menjalani pekerjaanya. Menjadi pengembala Maro memang perlu kesabaran dan butuh waktu untuk bisa mendapatkan keuntungan. Dengan mengembala 4 pasang hewan kambing ini dirinya berharap bisa menghasilkan anak yang nantinya di bagi dua dengan pemiliknya (maro).

"Jadi satu pasangan kambing, jika beranak nanti di bagi dua dengan pemiliknya, namun untuk menjaga dan merawatnya resiko kami" ujar Sutiyah.

Sepanjang hidupnya selama 15 tahun mengembalakan kambing sistem paro ini baru ia dapatkan keuntungan 7 ekor kambing dan semuanya sudah dijual untuk kebutuhan hidupnya. Bahkan pengalaman pahit yang ia rasakan pada tahun 2003 lalu, ketika kambing yang digembalakan sebanyak 10 ekor hilang semua dan ia harus menanggung resiko tidak mendapatkan hasil apa-apa. Biasanya nasib baik tiba, saat lebaran haji datang, kala itu banyak orang mencari ternak untuk dijadikan hewan kurban.


Ibu yang tinggal 15 tahun tercatat sebagai warga  RT 1/3 Marunda, Cilincing. Ia ngiri banyak tetangganya punya jaminan sosial dan usaha kecil. Harapannya pemerintah memperhatikan nasib dirinya diantaranya jaminan kesehatan ataupun lainnya.Sementara itu, Mukri 62  sang suami hanya bekerja sebagai buruh serabutan diantaranya membantu membajak sawah atau menguras tambak jika diperlukan. Bekerja sebagai buruh serabutan terkadang dapat hasil atau sebaliknya tidak dapat apa-apa jika tak ada kerjaan.

Sutiyah merupakan salah satu sosok warga yang termasuk kategori miskin diantara warga lainnya. Dengan adanya berbagai program Pemerintah DKI Jakarta berharap instansi terkait mau memperhatikannya.  Banyak nasib serupa meski berbeda profesi yang menunggu janji pemerintah mementaskan masalah kemiskinan.

Sementara itu, Mangara Pardede Wakil Walikota meminta kepada para Camat dan lurah untuk memperhatikan masalah kemiskinan warganya lalu mendatanya kemudian dicarikan solusi untuk diambil tindakan mengatasinya. Hal inilah disampaikan disela-sela rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Jakarta Utara, di Ruang Fathahillah Lantai 2 Kantor Walikota. (Bian)

Senin, 18 Juli 2011

Angkot Ngetem di Sepanjang Jalan Tipar Cakung Meresahkan!

SEMPER BARAT- Angkot mangkal di sembarang tempat,bahkan tak segan-segan mereka melanggar rambu larangan parkir atau berhenti lepas dari pantauan petugas. Akibat ulahnya ini setiap pagi dan sore hari di jalan tersebut jadi semerawut. Warga meminta petugas melakukan penindakan sebagai efek jera.

"Setiap pagi macet terus! terutama angkot yang mangkal di rambu larangan. Sebaiknya ditindak agar tak mengulangi perbuatannya merugikan pengguna jalan" tutur Irma 36 warga Jalan Tipar Cakung,Semper Barat.Selain mangkal disembarang tempat,angkot-angkot itu kerap melakukan pemotongan rute yang merugikan penumpangnya. Sebab si penumpang harus mengeluarkan ongkos dua kali lipat. "mereka bukan cari penumpang tapi kejar setoran. Kami yang menumpang jadi cemas karena sering kebut-kebutan lalu menurunkan penumpang seenaknya"  sahutnya.

Ulah awak sopir angkot seperti KWK 03 Jurusan Cakung- Tanjung Priok dan Metromini T41 Jurusan Tg Priok-Pulo Gadung  yang melakukan potong rute atau ngetem disembarang tempat hingga menimbulkan kemacetan dan kesemerawutan dilakukan pada jam sibuk seperti pagi antara pukul 06.30 pagi sampai 08.00 wib begitupun sore hari.

Angkot ngetem di jalur rambu larangan terlihat di Perempatan Yon Ang Air, Perempatan Kampung Kandang, Gang Sengon dan Simpang Lima Semper. (bian)

Halte Jalan Cacing Rusak Rawan Roboh !

CILINCING- Hal di Jalan Raya Cacing ( Perempatan Jalan Raya Tugu- Perempatan Tanah Merdeka) persisnya depan pool Kontainer TGI ) rusak parah dan nyaris roboh. Padahal keberadaan halte atau selter ini sebagai sarana untuk menunggu angkutan umum.

"Lihat saja mas! kondisinya seperti ini, kami tak berani memanfaatkannya takut roboh! ujar Etti 27, warga Kebon Baru, Semper Barat, Cilincing. Hal senada dikatakan Surip 36, warga Budi Dharma Semper Timur.Halte dilokasi itu sangat dibutuhkan warga terutama untuk menunggu angkot dan berteduh jika panas dan hujan. Akibat rusak dan nyaris roboh terpaksa penumpang menghindar.Padahal halte itu baru dibangun tahun 2010 lalu. Sementara sumber yang didapat dari Sudin Perhubungan Jakarta Utara halte tersebut rencananya akan dipindahkan mengingat lahannya segera dipakai untuk pelebaran jalan tol. Namun warga meminta kepada instansi terkait memberikan pengumuman atau peringatan agar penumpang tidak menggunakan halte tersebut (Bian)

Minggu, 17 Juli 2011

"Sangsi Tegas Hukuman Awak Sopir Yang Sembrono"

CILINCING- Kecelakaan yang kerap terjadi di Jalan Raya Cakung-Cilincing (Cacing) sangat memprihatinkan.Hampir tiap bulan korban kecelakaan berjatuhan di jalan itu. penyebabnya adalah akibat ulah sopir truk kontainer yang mengemudi tak patuh aturan lalulintas dan jalan rusak.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, menimpah keluarga Haerudin 37 dan Hasanah 35 yang ketiga nyawa anaknya tewas akibat kecelakaan oleh truk kontainer di Jalan Raya Cacing.  Dijelaskan Hasanah, keluarganya baru saja memperingati seratus hari anaknya yang baru saja meninggal karena kecelakaan lalulintas oleh truk kontainer.Dukapun dialami dimana kedua anaknya Rudiansyah 7 dan Ramdani juga meninggal dunia akibat kecelakaan lalulintas oleh truk kontainer di Jalan Raya Cacing.Pasangan suami istri inipun hanya bisa berserah diri dan duduk lemas menghadapi cobaan ini."Mau gimana lagi semua sudah terjadi, kini tinggal anak kami Tati yang saat ini baru saja melahirkan anak pertamanya, dialah pelipur lara kami" ujar Hasanah sambil meneteskan air mata dan tercatat  sebagai warga RT 3/6 Semper Barat, Cilincing.

Keluarga Haeruddin dan Hasanah merupakan salah satu korban kecelakaan tewas di Jalan Cacing dari puluhan korban tewas yang disebabkan jalan rusak dan sopir truk kontainer yang kerap ugal-ugalan. Masyarakat meminta kepada pihak kepolisian untuk menindak tegas kepada awak sopir truk-truk kontainer yang menyebabkan banyak kematian. Tercatat sejak Januari -Maret 2011 lalu dari 61 kasus kecelakaan di Jalan itu korban meninggal dunia mencapai 34 orang. Jumlah tersebut belum termasuk korban tewas bulan April-Juli 2011 termasuk ketiga anak dari pasangan Haerudin dan Hasanah. "Kalau bisa berikan hukuman berat mas! jangan nanti habis nabrak orang sampai mati hukumannya cuma satu bulan lalu sikorban diberikan uang " ujar Herman Warga Semper Barat, Cilincing.

Sementara itu, Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiono Jalan Raya di Jakarta Utara rawan kecelakaan salah satunya Jalan Raya Cacing. Karena dilalui banyak kendaraan truk kontainer dari dan menuju ke pelabuhan Tanjung Priok."Kami berharap agar pembangunan Tol JORR segera berdiri supaya truk kontainer bisa langsung masuk jalan tol" ujarnya usai jumpa pers di kantor Walikota Jakarta Utara. (bian)

Kamis, 14 Juli 2011

Saluran Air Jalan Kramat Jaya Tahun ini Bakal Diperbaiki!

SEMPER BARAT- Saluran air di sepanjang Jalan Raya Kramat Jaya, Semper Barat atau sisi Utara tahun 2011 ini akan dilakukan perbaikan  normalisasi. Pasalnya saluran air sepanjang 1KM ini sangat ditunggu-tunggu warga sebab sering kali menjadi genangan air ke jalan saat hujan turun atau air pasang.

Hal ini disampaikan M.Rifik Abdullah Kasudin PU Air Jakarta Utara saat dihubungi jakartautara.com hari ini. "Tahun ini saluran air di Jalan Kramat Jaya wilayah Semper Barat, akan dilakukan normalisasi. Dan proses pelaksanaannya diperkirakan bulan September karena masih dalam proses lelang" ujar M Rifik Abdullah.

Ditambahkan, Rifik jika nanti normalisasi saluran ini selesai di lakukan, warga di sekitar diharapkan untuk menjaga dan merawatnya, supaya saluran air terpelihara dengan baik sehingga air di saluran itu cepat mengalir.Rohman 36, Anggota LMK Semper Barat, sangat berterima kasih atas perhatian pihak Sudin yang sudah merealisasikan usulan warga yang ditinggal disepanjang jalan itu. "Memang saat ini warga sedang menunggu-nunggu kapan saluran air ini diperbaiki, mudah-mudahan cepat direalisasikan" ujarnya.

Warga Minta Jabatan Lurah Kosong Diisi, Pelayanan Terhambat

KEBON BAWANG- Warga di sejumlah kelurahan di Jakarta Utara yang lowong meminta kepada pemko Jakarta Utara segera mengisi kekosongan. Meskipun pihak Pemko Jakarta Utara telah mengisi dengan pejabat sementara akan tetapi bagi warga tetap membutuhkan lurah mengingat untuk mengurus surat-surat penting yang berhubungan langsung pada lurahnya.

"Memang sih di kelurahan sudah ada pejabat Plh, tapi kan tidak selamanya ada dikantor, meski harus menunggu dan mencari-cari " ujar Ria 34, warga Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. hal senada disampaikan, Asmuri 39, warga RW 4 Ancol yang juga tidak memiliki kepala kelurahan. Meski sudah ada pejabat sementaranya dari kecamatan, namun dalam pengurusan surat harus mencarinya ke kecamatan atau menunggu waktu yang tak pasti.
"Kalau bisa cepat dilantik, kasihan mas! kalau urusan mendadak yang membutuhkan langsung lurahnya harus mencari-cari" ujarnya.
Sementara itu, Fhilis Sudianto tokoh masyarakat Kalibaru dan pengamat sosial dan pemerintahan Jakarta Utara menjelaskan, memang untuk penempatan lurah merupakan wewenang pemko Jakarta Utara. Tetapi alangkah baiknya sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari, sehingga saat lurah pensiun atau naik jabatannya sudah ada gantinya. Saat ini ada 3 kelurahan yang posisinya lowong yakni kelurahan Kebon Bawang, Lagoa dan Ancol. Sementara untuk Wakil Lurah yang lowong kelurahan Sunter Jaya, Lagoa dan Semper Timur.
Masa Jabatan Jabatan Lurah Di Jakut Sampai 10 Tahun
Disaat sejumlah kelurahan lowong lurahnya, namun ada juga masa jabatan lurah mencapai 8 hingga 10 tahun.Selain menghambat calon-calon lurah yang berprestasi atau berkinerja baik, juga berdampak kejenuhan pegawai atau karyawan serta masyarakat memberikan informasi pembangunan lingkungannya. "Presiden saja jabatannya sampai lima tahun, itupun harus kembali dipilih langsung ! kasihan dong kalau lurah harus menjabat hingga bertahun-tahun " ujarnya. (Bian)

Senin, 11 Juli 2011

Belasan Angkot Terjaring Operasi Patuh Jaya Di Koja

KOJA- Belasan angkutan umum seperti KWK dan Metromini terjaring operasi Patuh Jaya 2011 yang digelar hari ini. Angkutan umum yang ngetem disembarang tempat dan menjadi sumber kemacetan langsung ditindak. Operasi hari pertama ini digelar di Simpang Lima  Semper , Koja Jakarta Utara.

AKP Gatot Suyanto, Kanitlantas Polsek Koja menjelaskan, operasi patuh yang digelar serentak ini bertujuan agar masyarakat patuh pada peraturan lalulintas. Baik itu pengemudi sepeda motor, angkutan umum, kendaraan pribadi dan lainnya. "Untuk operasi ini kita pilih kawasan Simpang Lima Semper, selain membuat kawasan ini tertib dan lancar juga efek jera kepada awak sopir yang sengaja melanggar rambu lalulintas dikawasan itu" jelasnya.

Ditambahkan, Kawasan Simpang Lima Semper merupakan sentral dari berbagai akses jalan, jika ditempat ini semerawut dan macet berdampak kesemua akses jalan. Oleh karena itulah pihak melakukan operasi dari mulai angkot mangkal, ngetem di rambu larangan, ojek motor mangkal serta pengemudi yang melintas yang melanggar peraturan seperti tak memakai helm atau tidak menyalakan lampu. Samsudin 34, warga Simpang Lima Semper sangat senang adanya operasi di wilayahnya. Kawasan itu menjadi lancar, tidak ada angkot yang mangkal seenaknya yang menimbulkan kemacetan. "Kalau bisa dirazia setiap bulan mas! supaya sopir angkot yang mangkal itu jera dan kapok" ujarnya.

Dalam operasi patuh Jaya 2011 ini sedikitnya ada 15 angkot yang terpaksa harus ditilang karena melanggar peraturan lalulintas disamping puluhan pengendara sepeda motor yang tak menggunakan perlengkapan berlalulintas dan surat kendaraannya.

Minggu, 10 Juli 2011

Wali Murid Minta Pengawasan Sekolah Jelang Tahun Ajaran Baru

CILINCING- Besok dimulainya tahun ajaran baru bagi siswa/i SD,SMP dan SMU. Berbagai persiapan dilakukan orangtua murid untuk bisa masuk ke sekolah. Dari mulai membeli baju seragam sekolah serta peralatan dan perlengkapannya. Namun mereka berharap pada tahun ajaran ini pihak sekolah tidak ada lagi biaya gono-gini dengan alasan apapun.

"Kalau bisa ada pengawasan langsung dari instansi agar pihak sekolah tak melakukan pungutan, terutama masalah uang buku atau seragam batik sekolah" tutur Eni 35, warga Cilincing, Jakarta Utara.

Hal senada disampaikan Henni 45, warga Kampung Nelayan Marunda, Cilincing. Dirinya berharap agar ada pengawasan dan peninjauan langsung ke sekolah-sekolah supaya instansi yang berwenang bisa mengetahui persis. "Paling tidak setiap bulannya datang mengawas dan melakukan tatap muka dengan orangtua murid" ujarnya.

Beberapa waktu lalu Dwi Rio Sembodo Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta menjelaskan tidak dibenarkan adanya pungutan-pungutan kepada siswa/i yang duduk dibangku SD dan SMP. Pasalnya persoalan pendidikan sudah dianggarkan. Dan jika memang masih ada sekolah-sekolah negeri yang meminta pungutan segera melaporkan ke instansi terkait atau ke komisi E DPRD DKI Jakarta.(bian)

Sabtu, 09 Juli 2011

Trailer Bodong Masih Berkeliaran, Sumber Kemacetan!

MARUNDA- Masih berkeliarannya truk-truk kontainer tak layak jalan dan surat kendaraanya mati alias bodong kerap merugikan pengguna jalan yang melintas maupun awak sopir truk yang memang mentaati aturan dalam mengemudi. Dampaknya menjadi sumber kemacetan karena jumlah truk-truk tak layak jalan ini cukup banyak.Jurka 45, sopir Truk Kontainer Multi Maju Transportasi menjelaskan, meskinya truk-truk yang tak layak jalan ini ditertibkan.Sebab kendaraan truk-truk ini jika mengalami kerusakan di jalan bisa menjadi pemicu kemacetan. Begitu juga truk-truk tak layak ini kerap membuat awak sopir yang menggunakan truk sudah layak merugi."Banyak perusahaan memilih truk-truk tak layak tersebut selain mudah didapat, jarang ditertibkan dan harga sewanya murah" ujarnya.

Hal senada disampaikan Iyus 38, salah seorang pengurus jasa sewa angkutan barang. Memang ia lebih memilih truk-truk tak layak tadi untuk jarak dekat. Selain biayanya murah dan tidak banyak biaya pengeluaran di jalan. Jika kendaraan yang masih baru ongkosnya besar dan kerap menjadi sasaran pentugas. "Kalau truk-truk tak layak jalan ini jika kena pelanggaran banyak pengurusnya, kalau kendaraan baru kasihan sopir yang jadi korban dan tidak bisa dapat apa-apa! ujarnya. Beberapa waktu lalu, pihak Organda DKI Jakarta pernah meminta kepada pihak petugas untuk melakukan penertiban terhadap truk-truk tak layak maupun bodong. (Yan)

Penumpang Keluhkan Angkot Potong Rute, Minta Ditertibkan


CILINCING- Penumpang angkutan umum di Jalan Tipar Cakung maupun Jalan Arteri Marunda mengeluhkan ulah sopir angkot kerap melakukan pemotongan rute tidak pada tujuannya.Diantaranya angkot KWK U 03 Jurusan Tg Priok-Cakung maupun KWK U 05 Tanjung Priok - Bulak Turi.Akibatnya banyak penumpang dirugikan."Saya ini tujuan pulang ke Lagoa, tapi angkot yang kami tumpangi hanya sampai Semper, terpaksa harus menggunakan angkot lainnya" ujar Sri 28, karyawan KBN Cakung,Jakarta Utara.

Hal senada disampaikan Suripno 34, warga Tanjung Priok, dirinya berharap saat menumpang angkot dari Tanjung Priok bisa langsung ke Marunda. Nyatanya hanya sampai di Cilincing. Iapun harus menaiki angkot dengan nomor yang sama. Padahal ia bersama keluarga ingin menikmati wisata pesisir di Marunda.

"Kalau bisa angkot yang punya tujuan kesana tak perlu harus dua kali naik. Masa sih sama-sama jurusannya  naiknya sampai dua kali" kesalnya. Juli 38, sopir angkot KWK 03 Jurusan Cakung-Tg Priok menjelaskan, memotong rute ini salah satu upaya untuk bisa mendapat setoran lebih. Apalagi kondisi sekarang ini angkot menjamur dan penumpangnya hanya ada pada jam-jam tertentu saja."kami terpaksa melakukan motong rute mas! kalau tidak engga akan dapat uang setoran" tuturnya.

Beberapa waktu lalu, Samsul Nirwan menjelaskan apapun alasannya tidak diperboleh melakukan pemotongan rute karena itu sudah menjadi tanggung jawab sopir untuk mengantarkan penumpang sampai tujuan. "Kami sudah sering melakukan penertiban, bahkan setiap hari dilakukan operasi rutin. Kami tetap menindak jika terdapat angkot yang motong rute" tuturnya.

Sekedar diketahui, untuk tarif ongkos angkutan umum seperti KWK ini penumpang membayar sebesar Rp 2 ribu sampai 3 ribu. Jika harus menumpang hingga dua kali naik dengan nomor yang sama penumpang dirugikan. (Yan)

Jumat, 08 Juli 2011

Buruh KBN Cemas! Jelang Lebaran Habis Kontrak Kerja

CILINCING- Ratusan buruh yang bekerja di pabrik kawasan KBN, Cilincing mulai cemas memasuki bulan puasa dan lebaran berdampak masa kontrak kerja mereka mulai habis. Pasalnya hal ini sudah sering terjadi pengalaman tahun sebelumnya. Nina 34, buruh di salah satu pabrik di KBN saat ditemui istirahat kerja, dirinya merasa cemas mengingat status kerjanya hanya sebagai buruh kontrak. Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang puasa dan lebaran pihak perusahaan akan melakukan penghabisan masa kontrak kerja.

"Memasuki puasa biasanya banyak buruh yang habis masa kontraknya, padahal kontrak kerjanya sampai satu tahun" ujar Nina 24, mengaku tinggal di pemukiman Sukapura, Cilincing Jakarta Utara.

Hal senada disampaikan Ayu Anggaraini 27, Buruh PT Rismar di KBN Cilincing. Dirinya baru saja selesai masa kontrak kerjanya pada akhir bulan juni 2011 lalu. Hanya uang gaji yang diterimanya. "Udah engga aneh mas! kalau pabrik di KBN ini dalam menentukan kontrak kerja dan penerimaan pegawai dihitung sampai waktu sebelum lebaran, jadi mereka bebas tidak membayar kami THR " sahutnya.

Dirinya sangat sedih apalagi kebutuhan saat puasa dan lebaran nanti membutuhkan banyak biaya, belum lagi harus mengeluarkan biaya pendidikan anak."Engga tahu mas! ini lagi nyari-nyari kerja siapa tahu perusahaan butuh pekerja borongan" sahutnya.Baik Ayu dan Nina merupakan salah satu potret wajah ratusan buruh yang nasibnya hanya bisa lapang dada. Ia berharap instansi berwenang yakni Sudin Nakertrans Jakut melakukan pengecekan atau pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang membuat aturan yang banyak merugikan buruh dan ketidakadilan.

Kapan Jalan Cacing Tak Macet Dan Normal!

Akibat penyempitan jalan di titik lokasi perbaikan jalan rusak di Jalan Raya Cakung-CIlincing (Tanah Merdeka-Cakung) berdampak kemacetan parah di kawasan itu. Sejak pagi hingga sore hari ini kendaraan yang melintas terpaksa rela antri berjam-jam untuk melintasinya.Penyebab terjadinya kemacetan di karenakan di empat titik lokasi sedang dilakukan perbaikan jalan dengan cara pengelupasan beton. Akibatnya terjadi penyempitan.


Add caption
Keluhan dirasakan Girno 45, sopir truk kontainer PT Abadi Multi Trans dan Sapto 32, sopir angkot KWK 01 jurusan Tg Priok-Cakung. Selain pengiriman barang terlambat maupun setoran angkot menurun mereka menuntut agar kemacetan cepat diatasi. Sebab kemacetan ini bukan dirasakan sehari atau dua hari, melainkan sudah satu bulan dirasakan kemacetan sepanjang hari.

Kamis, 07 Juli 2011

Kemacetan di Jalan Cacing Tak Pernah Tuntas!

CILINCING- Kemacetan di Jalan Raya Cakung-Cilincing selama satu bulan ini bukan hanya dikeluhkan masyarakat melainkan sejumlah pengendara kendaraan roda dua maupun pribadi yang melintasinya. Bahkan dampak dari kemacetan di jalan tersebut berimbas ke sejumlah akses jalan penting lainnya seperti Jalan Raya Tugu, Jalan Raya Pemadam Kebakaran Semper, Bundaran Simpang Lima Semper, Jalan Arteri Marunda sampai Jalan Raya Cilincing.

Kemacetan makin parah jika saat ini perbaikan jalan rusak belum dituntaskan, akibatnya terjadi antrian di lokasi titik perbaikan jalan tersebut yang mengalami penyempitan.

"Lihat saja mas! meskinya perbaikan jalannya cepat diselesaikan, sekarang malah ditinggalkan. Inikan jalan raya penting dan sebagai sarana lalulintas jalan nasional" kesal Hendri 45, sopir truk kontainer PT.Kopaba yang kesehariannya menghadapi kemacetan di kawasan itu.

Hal senada disampaikan Rusmin 38, sopir angkot KWK 01 Jurusan Tg Priok-Cakung. Buatnya dampak kemacetan yang kerap terjadi setiap hari di jalan Raya Cacing membuat pendapatan setorannya menurun. Apalagi awak sopir ini berharap pada jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari.

"Kalau macet begini terus terpaksa narik angkot sampai malam hari mas! supaya dapat setoran. Kalau engga ada macet sore sudah bisa setor" kata Rusmin yang harus mendapatkan uang setoran angkot Rp 270 ribu tiap harinya.

Maman Suparman Kasudin PU Jalan Jakarta Utara menjelaskan, kerusakan yang kerap terjadi kawasan Jalan Raya Cacing disebabkan tingginya volume kendaraan berat yang melintas kawasan itu setiap harinya. Dan untuk perbaikannya menjadi tanggung jawab dari Departemen PU dan Bina Marga.

Ditambahkan Maman, sekarang ini akses jalan tol JORR Rorotan-Semper Barat sudah dibuka, setidaknya bisa mengurangi volume kendaraan yang dari jalan umum. Dan sekarang ini sedang dilaksanakan pelebaran jalan cacing. "Mudah-mudahan dengan dilakukannya pelebaran jalan raya cacing bisa mengurangi kepadatan volume kendaraan dan kemacetan"  tutur Maman.

Minta Petugas Disiagakan!
Meski sudah dibantu petugas lalulintas dari Polda Metro Jaya beberapa personil di kawasan itu, namun tetap saja kemacetan tak bisa diatasi. Ditambah lagi di sejumlah putaran kendaraan dikuasai pak ogah yang menguasai jalanan itu dan parkir liar truk kontainer serta pelanggar lalulintas yang melawan arus hingga memperparah kemacetan. "Kalau bisa petugas lalulintasnya bertugas pada saat kemacetan, percuma kalau lagi lancar baru dijaga" cetus Rudi pengendara sepeda motor.
 
Hasil pantauan di lapangan sejumlah titik jalan yang rusak saat ini belum diperbaiki baru dilakukan pembongkaran berada di persimpangan Jalan Budi Dharma, Depan Volvo, Depan SPBU Pos IV Semper Timur dan Putaran KBN.

Cegah Teroris, OYK Digelar di Semper Barat

SEMPER BARAT- Untuk mencegah menjadi sarang teroris dan penjahat di wilayah Jakarta Utara, Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Utara menggelar Operasi Yustisi Kependudukan (OYK) di wilayah Semper Barat, Cilincing , Kamis (7/7). Dalam operasi tersebut sedikit 105 orang yang tidak memiliki identitas diri terjaring dari beberapa lokasi di kelurahan tersebut. Operasi Yustisi Kependudukan itu dipimping langsung oleh Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono dan Kasudin Dukcapil Edison Sianturi. “Operasi ini tujuannya selain untuk melakukan pendataan kepada penduduk yang tidak memiliki identitas diri juga untuk mengantisipasi adanya pelaku teroris atau kejahatan lain bersarang di wilayah Jakarta Utara,”ungkap Bambang Sugiyono. 

Walikota juga menjelasnya, kegiatan OYK ini merupakan salah satu program Pemda DKI Jakarta yang dilandasi Perda No 4 tahun 2004 tentang pelaksanaan pendaftaran kependudukan dan Perda 8 tahun 2006 tentang ketertiban umum. “Pada prinsipnya Jakarta bukan kota tertutup, tetapi kalau ingin datang harus patuh pada peraturan diantaranya memilki identitas,tempat tinggal tetap dan memiliki pekerjaan” katanya.
Bambang Sigiyono juga meminta peran aktif FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) yang dibentuk di Kecamatan. Pembentukan itu untuk bekerja maksimal dan memonitoring wilayah dan berkooridnasi dengan pengurus RT/RW,LMK dan kelurahan. Tujuannya agar penduduk yang tak punya identitas atau masuk jaringan teroris tadi terdeteksi dini yang kemudian dilaporkan ke pihak berwajib. “Peran serta FKDM di Kecamatan sangat penting, untuk itulah perlu dioptimalkan agar guna mencegah seperti yang terjadi di Koja kemarin. Operasi ini tujuannya juga untuk membuat efek jera warga yang tidak miliki KTP DKI Jakarta” ujarnya.

Dalam operasi ini kata Walikota sedikitnya ada 105 orang yang tidak memiliki identitas diri berhasil dijaring dari dua RW 012 dan RW 13 kelurahan Semper Berat, Cilincing, Jakarta Utara. “Mereka didenda antara Rp25 hingga 50 ribu. Mereka yang diamankan itu rata-rata tidak memiliki KTP dimana ia tinggal. Penduduk yang terjaring itu langsung di sidang ditempat,”jelas Kasudin Dukcapil Edison Sianturi didampingi lurah Semper Barat Kelik Sutanto. (Bian)

Rabu, 06 Juli 2011

Ruko dan Kapal Terbakar di Penjaringan

kebakaran terjadi secara bersamaan di Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 6 Juli 2011. Si jago merah mulai membara di rumah toko empat lantai di Komplek Duta Harapan Indah, Blok OO Nomor 60, Kelurahan Kapuk Muara sejak Pukul 09.40 WIB. Tak berapa lama, api melalap sebuah kapal ikan yang sedang diperbaiki di Blok Timur, Pelabuhan Ikan Muara Baru.

"Kalau yang kapal, kebetulan sedang dilas, lalu terbakar. Kalau yang ruko kemungkinan karena hubungan arus pendek listrik," kata Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, Nurdin Silalahi.Menurut Nurdin, kebakaran di kapal tidak besar. Dalam waktu 20 menit, satu unit mobil pemadam sudah berhasil mematikan api. "Tidak ada korban luka bakar, apalagi korban jiwa," kata Nurdin.

Adapun ruko yang menjual peralatan rumah tangga ini hangus hingga lantai terbawah. Untungnya angin tidak besar sehingga api tidak menyebar ke ruko di sekitarnya. Diduga akibat kebakaran ini kerugian materi mencapai Rp 3 miliar.Namun, Nurdin melanjutkan, pihaknya tetap mengirimkan 24 unit mobil pemadam untuk berjaga-jaga. Sebanyak 17 unit berasal dari Jakarta Utara, lima unit dari Dinas Pemadam Kebakaran DKI, dan dua unit dari Jakarta Barat. "Agak susah TKP-nya. Jadi, sebelum api menyebar kami jaga-jaga dengan kirim banyak unit," tambahnya.

Usai Panen, Petani Minta Harga Pupuk Dan Bibit Tidak Naik!

ROROTAN- Ratusan petani di Cilincing yang bermukim di kawasan Rorotan dan Marunda, melakukan panen raya. Panen yang baru bisa dirasakan tahun ini dimana sebelumnya mereka mengalami kegagalan lantaran cuaca tak mendukung. Meski ratusan petani merasakan panen namun tetap mencemaskan usai panen.

"Biasanya kalau usai panen, harga-harga untuk bibit dan pupuk naik mas! inilah terkadang beras produksi sendiri jadi naik lantaran ulah tengkulak" ujar Mista 38, salah satu petani di Rorotan.

Hal senada disampaikan, Sanusi Petani di RT 2/5 Marunda, Cilincing. Meski dirinya nampak gembira dan senang bisa panen tahun ini, namun ia berharap agar pemerintah memperhatikan nasib petani yang semakin hari kian terpinggirkan. Apalagi sebagian besar yang lahan yang ditanam merupakan tanah garapan.

"Kalau bisa di kawasan Marunda dan Rorotan bisa dijadikan kawasan pelestarian lahan persawahan, agar nasib petani tidak terpinggirkan" ujarnya.

Ditambahkan Sawani 50, panen kali ini memang sangat bagus, namun tidak seperti tahun 2010 lalu yang mengalami kegagalan dua kali panen. Kerugianpun dirasakan hingga belasan juta.

"Kalau bisa baik petani mandiri dan kelompok untuk mendapatkan bibit,pupuk dan pestisida harganya tidak melonjak. Sebab kalau usai panen hargapun naik tak terkira" ujarnya.

Sekedar diketahui, setiap satu hektar lahan persawahan, petani membutuhkan 7 sampai 8 kantong bibit. Setiap kantongnya seharga Rp 40 ribu. Begitu juga untuk pupuk. Satu kuintalnya seharga Rp 100 ribu. Untuk lahan satu hektar dibutuhkan 8 kuintal. Belum lagi pestisida dan membayar upah penggarap serta pemeliharaan irigasi air " Untuk memberikan upah penggarap sawah usai panen biasanya borongan bisa mencapai Rp 1 juta" kata Sawani.

Iapun berharap pemerintah bisa memberikan bantuan terutama soal mesin pompa air kepada nasib petani. Mengingat sering kali petani mengalami kegagalan panen lantaran tidak mendapatkan pasokan air ke lahan persawahan. (bian)

Kel Koja Duta Jakut Lomba RW Ke Tingkat Propinsi

KOJA- Kelurahan  Koja, Jakarta Utara menjadi duta Jakarta Utara dalam lomba RW tingkat Propinsi DKI Jakarta. Pemukiman RW 11 Kel Koja memang patut menjadi andalan Kota Jakarta Utara, aktivitas dan peran serta masyarakat dan pengurus RT sangat solid dalam mengembangkan pembangunan dan kesehatan lingkungan, termasuk dalam pemberdayaan masyarakatnya.

Menurut Muhammad Andri Lurah Koja, berbagai kegiatan masyarakat seperti kebersihan lingkungan, sistem adminstrasi wilayah, penghijauan, pembinaan masyarakat dan kesehatan masyarakat berjalan efektif.

"Banyak potensi di RW 11 yang menjadi unggulan salah satunya penghijauan bersama lidah buaya yang dibudi dayakan jadi makanan sehat" tutur M.Andri Lurah Koja Jakarta Utara.

Sementara itu, H Sutrisno Ketua RW 11 Koja menjelaskan, keunggulan RW 11 selain melakukan penghijauan serentak lidah buaya, juga mengoptimalkan disemua RT kegiatan kebersihan lingkungan. Diantaranya Kerja bakti mingguan, pemilahan sampah di 60 titik,bank sampah,dan kader kebersihan lingkungan. "Warga RW 11 sangat peduli dengan lingkungannya, karena itulah baik pengurus RT/RW serta tokoh masyarakatnya sangat gencar jika menyangkut masalah lingkungannya" tutur Sutrisno. Sekedar diketahui, jumlah penduduk ada 1.260 jiwa dari 342 KK tersebar di 9 RT. (Bian)

Selasa, 05 Juli 2011

Camat Minta Lurah Ciptakan Suasana Aman Dan Nyaman Di Lingkungan

KOJA- Camat Koja meminta kepada para lurahnya dalam rangka menyambut datangnya bulan puasa serta menciptakan suasana nyaman dan kondusif dalam menyambut bulan baik tersebut. Dan mengajak semua lapisan masyarakat dari mulai tokoh masyarakat, tokoh agama, RT/RW dan pemudanya untuk tetap menjaga hubungan tali silahturahmi serta mengajak para orangtua yang mempunyai anak-anak tidak terlibat tawuran.

"Kita sudah meminta pak lurah agar melakukan safari ramadhan pada saat bulan puasa nanti, tujuannya agar hubungan tali silahturahmi bersama warga terjaga. Dengan Silahturahmi bisa menjalin kebersamaan" ujar Muhammad Effiskal Camat Koja, Jakarta Utara.

Sementara itu Lurah Koja M.Andri Dan M Maibu Lurah Rawabadak Selatan menjelaskan, dalam menyambut datangnya bulan puasa selain melakukan Tarling(tarawih keliling) ke RW, pihaknya bersama Kamtibmas Kelurahan untuk melakukan patroli wilayah untuk memonitoring wilayah selama jalannya bulan puasa. Begitupun kepada RT/RW agar mengajak warganya menghindari perbuatan yang tidak baik seperti melarang bermain petasan maupun mencegah tawuran tetap disampaikan.

"Untuk menyambut datangnya bulan puasa, dan mencegah terjadinya hal-hal tidak dinginkan, kita sepakat untuk menciptakan suasana nyaman dan kondusif di wilayah lingkungan warga" tutur M. Andri. (Bian)a

Perlu Pendekatan Sosial Atasi Tawuran Di Kalibaru

Aksi tawuran antar warga tak hanya rutin terjadi di Manggarai dan Johar Baru, tapi juga di Kalibaru, Jakarta Utara. Tawuran diduga sengaja dilakukan warga untuk mengalihkan perhatian petugas dari transaksi narkoba.

"Saya dapat informasi kalau ada tawuran berarti ada transaksi (narkoba), tapi ini masih berupa informasi, belum ada bukti yang menguatkan," kata Kepala Polisi Sektor Kalibaru Komisaris Polisi Tuhana di kantornya, Senin 04 Juli 2011.

Tuhana mengatakan tawuran biasanya tersebar di tiga titik di Kalibaru, yaitu di RW 07, RW 12, dan RW 17. Warga yang tinggal di ketiga RW tersebut, Tuhana melanjutkan, biasanya janjian dulu sebelum tawuran. "Mereka saling sms dulu sebelum tawuran," katanya.

Karena itu, Tuhana melanjutkan, pihaknya agak sulit melerai bentrok warga tersebut. Sebab dua pihak yang saling bentrok ini saling berkomunikasi. "Jika dilerai di satu tampat," kata Tuhana, "Tawurannya pindah ke tempat lain."

Seringnya tawuran antar warga di Kalibaru, Tuhana melanjutkan, karena sebagian besar anak muda di wilayah tersebut pengangguran. Mereka juga terdiri dari beragam suku. "Mungkin juga karena narkoba karena setiap minggu ada saja yang ketangkep karena mengkonsumsi narkoba," katanya.

Pihaknya, kata Tuhana, setiap malam selalu menempatkan sejumlah personel di tiga RW untuk mengantisipasi tawuran. Selain itu sosialisasi agar warga menghentikan rutinitas tawuran juga selalu digelar. "Terakhir tawuran dua minggu lalu," katanya. Tawuran antar warga kerap terjadi di beberapa titik di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Antara lain di RW 07, RW 12, dan RW 17. Polisi menduga tawuran sengaja dilakukan warga untuk mengecoh petugas dari transaksi narkoba.

Tokoh masyarakat Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Fhilys Sudianto, mengatakan tawuran antar warga yang kerap terjadi di wilayah tersebut semata karena kenakalan anak-anak. "Bukan untuk mengalihkan perhatian petugas biar transaksi narkoba lancar," katanya ketika dihubungi, Senin 3 Juli 2011.


Fhilys menambahkan tawuran biasanya dilakukan anak-anak remaja belasan tahun. Sehingga, kata dia, tak mungkin tawuran terjadi karena ada transaksi narkoba. "Kecuali kalau tawuran dilakukan dua geng. Selama ini tawuran dilakukan anak-anak karena spontan saja," katanya.

Ia meminta petugas Kepolisian meningkatkan pengamanan di wilayah tersebut. Apalagi, kata dia, menjelang Ramadhan frekwensi tawuran biasanya meningkat. "Kalau Ramadhan biasnaya tiap malam terjadi tawuran," katanya. Dan juga selama ini sering terjadinya tawuran di Kalibaru perlu dilakukan pendekatan sosial dan berbagai aktivitas agar tidak terulang lagi. Kalibaru merupakan kawasan multi etnis, beraneka ragam masyarakat berbaur di satu lingkungan, begitu juga aktivitas warga yang sebagaian besar berprofesi sebagai kuli kasar di pelabuhan atau nelayan laut.

"Pendekatan sosial mungkin menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tawuran" ujarnya.