Selasa, 09 Agustus 2011

Macet Pembangunan Tol Ganggu Aktivitas Masyarakat



TANJUNG PRIOK- Dampak macet yang dirasakan warga Jakarta Utara akibat pembangunan jalan tol JORR W2 di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok Jakarta Utara mengganggu aktivitas warga. Dari mulai anak sekolah, pegawai,buruh,sopir angkot dan lainnya. Masyarakat meminta agar petugas bisa meminimalisir kemacetan hingga pengguna jalan tidak terjebak macet berlarut-larut.


"Meskinya ada pengaturan petugas supaya macet di jalan ini tidak dirasakan setiap hari. Masa sih kami mau bekerja selalu telat masuk" ujar Heri 35, warga Plumpang, Koja yang kesehariannya bekerja di Pelabuhan Tanjung Priok.


keluhan juga dirasakan Hamdani 39, sopir angkot KWK 09 Jurusan Walang-Tanjung Priok. Dampak macet di Jalan Yos Sudarso membuat dirinya sulit untuk mendapatkan setoran angkotnya. Dirinya terpaksa harus mengasah otaknya. Dengan cara memotong rute ia lakukan agar bisa mendapatkan setoran lebih.

"Kami ini cuma sopir angkot, yang penghasilannya mengandalkan penumpang. Kalau macet begini terus mana ada penumpang yang naik" kesalnya.Hasil pantauan di lapangan, hanya terlihat dua orang petugas yang sedang mengatur lalulintas di perempatan lampu merah permai. Meskinya beberapa petugas mengatur di sepanjang jalan ini terutama di putaran pelumpang maupun perempatan Pool. (Bian)

Walikota Lantik 23 Pejabat Eselon IV Di Jakut

TANJUNG PRIOK- Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiono hari ini melantik 23 pejabat eselon IV atau lurah dan wakil. Pelantikan ini merupakan salah satu bagian yang terpisahkan dari penyelenggaraan pemerintahan.Mutasi dan promosi inidilaksanakan mengacu pada pola pembinaan sesuai perundangan yang berlaku dan mempertimbangkan faktor obyektif lainnya. "Dengan adanya mutasi dan promosi ini pejabat terkait bisa berprestasi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di masyarakat" ujar Bambang Sugiono.

Bambang Sugiono juga meminta kepada pejabat publik yang dilantik ini agar dalam suasana puasa dna menyosongkan Perayaan Idul Fitri 1432 H, agar para pamong bisa menciptakan situasi dan kondisi aman tentram agar kekhusyukan berjalan dengan baik dan bekerjasama dengan masyarakat terciptanya suasana kondusif.

Sebanyak 23 pejabat eselon IV lurah dan Wakil lurah di Jakarta Utara ini  menempati posisi di kelurahan. "Sebagai pamong kita harus siap dimanapun ditempatkan untuk mengabdi kepada masyarakat dan pemerintah dalam membangun lingkungan dan organisasi" ujar  Sri Suhartini Wakil Lurah Sukapura yang dilantik menjadi lurah lagoa, Koja Jakarta Utara. (bian)

BKB PAUD Koja Terima Bantuan Dana Pembinaan Rp 58,5 Juta

KOJA- BKB PAUD di Kelurahan Koja Jakarta Utara menerima bantuan dana pembinaan dari program CSR JICT (Jakarta International Container Terminal). Sebanyak 15 PAUD dikelurahan itu menerima bantuan uang pembinaan sebesar Rp 3,9 juta/tiga bulan.

Muhammad Andri Lurah Koja menuturkan selain BKB PAUD menerima bantuan dari kelurahan berupa seperangkat alat permainan edukasi juga menerima bantuan dana pembinaan. Diharapkan dana tersebut dapat penunjang program pendidikan PAUD bagi anak-anak usia dini di wilayah Koja Jakarta Utara.

"Selain bantuan alat edukasi dari kelurahan, uang operasional pembinaan dari CSR ini bisa menunjang pelaksanaan kegiatan PAUD bagi anak-anak balita di Koja" ujarnya.

Ditambahkan Muhammad Andri lurah Koja sebanyak 15 PAUD ini masing mempunyai murid binaan sebanyak 30 sampai 40 anaka. Dan mereka belajar yang sebagain besar orangtuanya dari kalangan tidak mampu."Alhamdullilah pak! dana operasional ini kami manfaatkan untuk kepentingan anak-anak didik kami" ujar Dewi salah satu dari pembina PAUD di RW 11 Koja.

Sekedar diketahui keberadaan PAUD di kawasan Koja memang sangat dibutuhkan orangtua yang mempunyai balita. Apalagi  dikawasan ini sangat minim sarana pendidikan anak. Hal ini dikarenakan sempitnya lahan dan sarana pendidikan sudah tergusur oleh  pelabuhan dan perusahaan jasa kontainer. (Bian)

Senin, 08 Agustus 2011

Ujicoaba E-KTP, Warga RBS Rela Antri!

Pelaksanaan KTP elektronik alias e-KTP yang direncanakan awal Agustus 2011 ini baru bisa diujicobakan  di lima kelurahan di DKI Jakarta.

Dari lima kelurahan itu salah satunya kelurahan Rawa  Badak Selatan, wilayah itu merupakan salah satu kelurahan yang sudah mengundang warganya untuk melakukan perekaman data E-KTP.

“Ada lima kelurahan di DKI Jakarta yang telah melakukan ujicoba peralatan dan perekaman verfikasi data E-KTP dan kelurahan Rawa Badak Selatan hari ini melakukan pemanggilan warga, ” kata Purba Hutapea didampingi Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakarta Utara.

Dalam proses tersebut sedikitnya 15 KK atau 39 orang mengikuti proses pembuatan E-KTP. Satu persatu warga mengikuti mekanisme pembuatannya dari mulai pencatatan data pribadi, perekaman sidik jari, iris mata dan tanda tangan sampai pada foto.

Diharapkan kelanjutannya pihak Depdagri segera melengkapi sarana penunjang e-KTP di kelurahan yang sampai saat ini masih menunggu kelengkapannya.

“Lumayan juga proses agak sulit, mungkin ini pertama kali kami warga sedikit kaget” kata Bambang 45, salah seorang warga pemohon e-KTP. Proses pembuatan e-KTP ini setiap orang membutuhkan waktu 4 menit.

Sementara Lurah Rawa Badak Selatan, Muhammad Maibu  menyambut baik dilaksanakan e-KTP di wilayahnya. Selain menjadi salah satu kelurahan yang memulai program e-KTP ini, diharapkan warga yang sudah menerima undangan panggilan agar tepat waktu datang ke lokasi.

“Yaa mudah-mudahaan pelaksanaannya bisa berjalan lancar sesuai dengan waktu” tuturnya, sambil menambahkan Rawabadak Selatan, mempunyai 33 ribu jiwa atau 29 ribu wajib KTP DKI. Mereka tersebar di 7 RW dari 97 RT.

48.635 RTS Warga Miskin Jakarta Utara

TANJUNG PRIOK- Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Jakarta Utara hampir setiap tahunnya mengalami penurunan. Data yang diperoleh dari Kantor BPS (Badan Pusat Statistik) Pemkot Jakarta Utara menyebutkan, sejak tahun 2008 lalu jumlah RTS mencapai 54.827, dan pada tahun 2009 menurun menjadi 50.291, serta di tahun 2010 menurun mencapai 48.635. Jumlah RTS itu tersebar secara merata di enam kecamatan di Jakarta Utara, yakni, Koja, Tanjungpriok, Pademangan, Penjaringan, Kelapagading, dan Cilincing.

Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS) BPS Jakarta Utara, Dina Pratiwi mengatakan dari tahun 2008 hingga tahun 2010 jumlah RTS di Jakarta Utara mengalami penurunan sekitar lima hingga delapan persen. "Menurut data yang sudah masuk, kecamatan Cilincing masih menjadi urutan teratas terbanyak RTS. Sedangkan kecamatan Kelapagading terendah RTS," kata Dina, Senin (8/8).  

Dijelaskannya, jumlah RTS itu tersebar secara merata di enam kecamatan di Jakarta Utara, yakni, kecamatan Penjaringan sebanyak 9.868 RTS, Pademangan sebanyak 5.887 RTS, Tanjungpriok sebanyak 5.788 RTS, Koja sebanyak 9.678 RTS, Kelapagading 856 RTS, dan Cilincing 16.558 RTS. "Banyaknya RTS di kecamatan Cilincing karena letaknya di pemukiman padat. Kalau di Kelapagading sedikit karena banyak perumahan mewah," ujarnya.

Dina menambahkan, jumlah RTS menurut tingkat kemiskinannya di tahun 2010, diantaranya sebanyak 24.271 RTS hampir miskin, 14.934 RTS miskin, dan 9.430 RTS sangat miskin. "Sedangkan, dilihat dari jumlah RTS dilokasi terstruktur (legal) dan tidak terstruktur (ilegal), yaitu sebanyak 41.638 RTS terstruktur, dan sebanyak 6.997 RTS tidak terstruktur," ucapnya.

Camat Cilincing, Jakarta Utara Junaedi mengakui jumlah RTS di wilayah Cilincing masih tinggi dibandingkan kecamatan lainnya. Namun, berdasarkan data BPS Jakarta Utara, jumlah RTS di kecamatan Cilincing menurun, diantaranya pada tahun 2009 tercatat 17.171 RTS, dan 2010 tercatat 16.558 RTS. "Untuk menekan angka RTS kami bersama pihak swasta mengadakan kegiatan pelatihan, pembinanaan dan keterampilan, seperti membuat keset, tata boga, kue dan kegiatan lain yang langsung bersentuhan dengan masyarakat," kata Junaedi.

Menurut Junaedi, jumlah RTS yang paling besar berada di kelurahan Kalibaru, Cilincing. Jumlah RTS didaerah tersebut sekitar 6 ribu RTS. "Upaya yang dilakukan pemerintah Pemkot Jakarta Utara untuk menekan angka kemiskinan warga diberikan keterampilan berupa kerajinan tangan yang dapat meningkatkan ekonomi rakyat," tandasnya.


Meski BPS Jakut menetapkan jumlah warga miskin menurun, namun kenyataan dilokasi banyak warga miskin yang masih mengharapkan agar pendataan dilakukan pengecekan. "saya ini sudah tinggal puluhan tahun kerja saya pengembala hewan milik orang. Hingga kini tak ada perhatian kondisi hidupnya atau bantuan apapun" kata Sutiyah 60, warga RT 1/3 Marunda.

Begitupun Doni 10 tahun, yang terpaksa jadi kernet angkot Metromini T41 Jurusan Tanjung Priok-Cakung dan tak bisa melanjutkan sekolahnya lantaran ingin membantu kebutuhan sehari-hari orang tuanya. Baik Sutiyah maupun Doni merupakan salah satu sosok wajah kemiskinan di Jakarta Utara yang meskinya tak luput dari perhatian pemerintah. (bian)

Minggu, 07 Agustus 2011

Peralatan E-KTP Hingga Kini Belum Lengkap!

KOJA- Sarana peralatan dan perlengkapan E-KTP yang rencananya akan dilouncingkan awal Agustus 2011 lalu,hingga saat ini belum juga tuntas. Di Jakarta Utara baru dua kelurahan yang sudah mempunyai kelengkapan dan masih dalam tahap uji coba. Tetapi di 29 kelurahan lainnya hanya beberapa alat dan sarana yang sudah didapat.

"Sampai saat ini memang belum bisa melakukan pembuatan E-KTP, dan kami masih mengurus perpanjangan KTP biasa" kata Jasman 34, warga Rawabadak Selatan, Koja.

Hal senada disampaikan Lurah Tugu Utara Muhammad Iqbal bahwa sarana yang ada saat ini dikelurahan baru beberapa peralatan saja dan pemasangan jaringan. Namun dikelurahannya itu belum bisa dilakukan uji coba."Yaa katanya menunggu distribusi dari pihak Departemen melalui konsorsiumnya" kata M. Iqbal.

Beberapa waktu lalu, Purba Hutapea Kadis Dukcapil DKI Jakarta saat meninjau dua kelurahan di Jakarta Utara yang sudah siap ujicoba menjelaskan, menyangkut masalah peralatan, sarana jaringan,instal merupakan wewenang dari konsorsium Depdagri. Jika pihak Konsorsium sudah melengkapi semua peralatan dan perlengkapannya, maka pihak Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan siap menyebarkan undangan kepada masyarakat."Kami saat ini menunggu pihak Konsorsium dalam penyelesian kelengkapan peralatan maupun jaringan E-KTP. Jika sudah selesai kami siap untuk mengundang warga" ujarnya.