Sabtu, 04 Juni 2011

Nelayan Marunda Minta Pemerintah Serius Tangani Limbah


MARUNDA- Dampak limbah yang mengotori perairan pesisir Pantai Marunda, Cilincing membuat puluhan nelayan tangkap di kawasan itu tak bisa melaut, dan berharap kepada pemerintah untuk serius menanganinya serta menindak perusahaan yang membuang limbah sembarangan. Pasalnya, perairan laut dan pesisir ini merupakan tempat bersandarnya nelayan untuk mencari nafkah bagi kehidupannya.

Asliyk 49, Ketua nelayan Tradisional Marunda menjelaskan, dampak limbah cair yang mencemari pesisir pantai Marunda 3 hari lalu telah membuat nasib nelayan untuk mendapatkan ikan kandas, apalagi ikan-ikan yang mati tersebut rata-rata berusia 2 sampai 3 bulan yang mestinya bisa di tangkap. "Akibat limbah ini banyak nelayan menelan kerugian waktu dan pembelian bahan bakar"  tutur Aslyik.

Akibat limbah ini, nelayan terpaksa menunggu lagi waktu selama 3 bulan untuk mendapatkan ikan dewasa yang siap dijual, itupun jika benih-benih ikan tidak ikut mati.

"Limbah cairnya ini berbentuk seperti susu, limbah seperti inilah yang langsung membuat ikan cepat mati" ujarnya.

Hal senada disampaikan Usman 50, Ketua RT 3/7 Marunda yang profesinya juga sebagai nelayan jaring. Akibat limbah ini memang nelayan sangat terpukul dan mau minta tanggung jawab siapa, untuk itulah mereka sangat berharap pemerintah melalui instansi terkaitnya agar menindak mereka yang sengaja membuang limbah ke pesisir laut terutama limbah yang berasal dari pabrik-pabrik.

Hasil pantauan di kampung Nelayan Marunda, sejak paska terserang limbah, kini para nelayan hanya bisa pasrah dan sambil memperbaiki perahunya maupun jaring tangkap. Dengan kejadian seperti ini diharapkan pemerintah untuk tidak tutup mata, karena menangkap ikan di laut merupakan keahlian nelayan di marunda yang  menjadi mata pencaharian warga secara turun menurun.  Sebagai catatan sedikitnya ada 230 nelayan di Kampung Marunda Pulo dan Kepuh.

Ratusan Warga Minggu Pagi Gelar Aksi Bersih

"Semangat Gotong Royong  Tergantung Pemimpin Wilayahnya "
Tanjung Priok- Aksi gotong royong dengan aksi bersih setiap hari minggu sudah menjadi rutinitas warga untuk membersihkan lingkungannya. Kerja bakti gotong royong ini sudah menjadi tradisi bahkan menjadi salah satu hubungan tali silahturahmi antar warga. Namun bisa saja kerja bakti diwilayah tak optimal kalau si pemimpin wilayah tak mau tahu atau masa bodoh.

"Warga akan selalu semangat untuk kerja bakti, apalagi pemimpin wilayahnya baik Lurah dan Camat ikut bersama, karena dengan hadirnya pemimpin wilayah ini, wargapun semangat karena diperhatikan dan peduli" kata Amiruddin Ketua RT 1/5 Semper Barat, Cilincing disela - sela aksi bersih saluran air di Jalan Tipar Cakung yang langsung dimonitoring lurah.

Menurutnya, peran lurah atau Camat sangatlah berpengaruh dan bisa memberikan motivasi warga semangat dalam membersihkan lingkungannya.

Hal senada juga disampaikan Sutrisno 34, warga Kamal Muara,Penjaringan  jika kerja bakti atau gotong royong ikut dipantau oleh lurah atau camatnya maka akan tumbuh semangat di warga untuk bekerja. Tapi kalau lurah atau camatnya tak pernah ikut apalagi datang ke wilayah, sudah barang tentu penyakit malas akan timbul.

"Kalau kerja bakti Lurah dan Camatnya ikut memantau dan bersama warga sudah pasti warganya yang datang akan banyak, namun berbeda jika ketua RT atau RW yang menyuruh, sering kali dianggap sepele" tuturnya.

Kelik Sutanto Lurah Semper  Barat maupun M.Effiskal Camat Koja saat ditemui disela-sela pemantauan aksi gotong royong setiap minggu pagi menjelaskan, monitoring aksi bersih ke sejumlah wilayah setiap hari minggu sudah menjadi program rutinitas untuk melihat dari dekat partisipasi warga untuk menjaga lingkungannya tetap bersih. Dan dibernarkan jika sosok lurah atau camat hadir dikegiatan tersebut sangat memberikan motivasi dna semangat kerja bagi masyarakat.

"Mereka sangat senang karena kerja keras untuk membersihkan lingkungannya diperhatikan" tutur Effiskal.

Hasil pemantauan sejumlah lokasi yang menggelar aksi kerja bakti terlihat di Jalan Tipar Cakung, Komplek UKA Tugu Utara, Koja, Jalan Raya Plumpang B ,RBS, Jalan Teluk Gong RW 4 Pejagalan, RW 11 Muara Angke , Pluit dan  Jalan Kelapa Hibrida Kelapa Gading Jakarta Utara.

Berikan layanan, Sambil Bersosialisasi E-KTP di Warga


PAPANGGO- Pelayanan KTP Mobile yang digelar Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Utara putaran ke 21 ini masih terus di minati warga untuk bisa mendapatkan pelayanan ini. Pelayanan kali ini digelar di kantor RW 5 Kel Papanggo, Tanjung Priok Jakarta Utara. Sejak pukul 08.00 pagi pelayanan dibuka puluhan warga langsung mendatangi petugas untuk mendaftarkan berkas permohonan perpanjangan KTP maupun pembuatan KK lokal ke KK nasional. Pelayanan ini juga dimanfaatkan petugas menyampaikan pemberlakukan E-KTP pada bulan Agustus 2011 nanti. "Untung saja ada pelayanan jemput bola seperti ini, selain cepat dan mudah, kami mendapatkan informasi terbaru tentang rencana pergantian KTP elektronik pada awal Agustus 2011 nanti" kata Neni 35, warga RW 5 Papanggo.


Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakut didampingi Ulin Nuha Lurah Papanggo menjelaskan rangkaian kegiatan pelayanan jemput bola ini salah satu pelayanan prima kependudukan bagi warga Jakarta Utara. Terutama di wilayah yang padat, jauh dari kantor kelurahan dan memang warga sibuk tak punya waktu untuk mengurus surat kependudukannya. Selain itu juga Pihak Sudin juga melakukan penjelasan dan sosialisasi langsung kepada Pengurus RW dan RT serta warga yang datang tentang pemberlakukan E-KTP.

"Jadi nanti KTP yang sudah niknas ini akan ditukar lagi dengan E-KTP yang di lengkapi Sidik jari dan chipnya pada bulan Agustus nanti, maka dari itu warga yang belum mengganti KTP atau KK lokalnya ke KK nasional agar secepatnya diganti" tuturnya. Selama satu jam, Kasudin memberikan penjelasan kepada warga maupun pengurus RT/RW yang datang ke lokasi KTP Mobile.

"Informasi E-KTP ini sangat penting bagi warga yang belum mengetahuinya, saya akan tindak lanjuti untuk memberikan informasi kepada warga yang belum mengetahui pelaksaan E-KTP pada bulan Agustus 2011 nanti" ujar Daroji Ketua RW 5 Papanggo. Dalam pelayanan KTP Mobile ini sedikitnya 39 KTP dan 79 KK tercetak.(Bian)

Ratusan Warga Gotong Royong Bersihkan Saluran Air

SEMPER BARAT- Ratusan warga RT 1/5 Kel Semper Barat, Cilincing melakukan gotong royong membersihkan saluran air di Jalan Tipar Cakung dan Jalan Tipar Selatan.  Kegiatan gotong royong ini sudah rutin dilakukan warga setiap hari libur. Tujuannya agar air di saluran bisa lancar menuju ke kali. Warga yang berbekal cangram, cangkur, sapu lidi, sekup dan gerobak sampah bahu membahu menyisir saluran untuk mengeruk lumpur dan sampah di saluran.

"Kalau tidak dibersihkan setiap minggu, sampah dan lumpurnya menumpuk, dan kalau datang hujan air mudah menggenangi jalan" ujar Hasan 25, warga RT1/5 Semper Barat, Cilincing.


Amiruddin 49, Ketua RT 1/5 Semper Barat, menjelaskan, kegiatan gotong royong seperti ini harus dipertahankan, selain lingkungan tetap bersih dan sehat  juga wilayahnya bebas dari genangan air saat hujan turun. Kegiatan ini juga menjadi hubungan baik untuk mengikat tali silahturahmi antar warganya.

"Kegiatan gotong royong bersih lingkungan kita lakukan setiap minggu, selain membangun lingkungan tetap bersih juga menjaga hubungan baik antar warga" tutur Amiruddin.

Sementara itu, Kelik Sutanto Lurah Semper Barat menuturkan, kegiatan aksi bersih setiap minggu sudah menjadi program rutinitas wilayah untuk menciptakan lingkungannya bersih dan sehat. Kepedulian warga pada lingkungannya merupakan tanggung jawab bersama. Dirinya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada warganya yang terus mempertahankan semangat gotong royong untuk kepentingan lingkungan. (Bian)