Sabtu, 06 Agustus 2011

Warga Minta Macet Di Jakut Bisa Diminimalisir!

TANJUNG PRIOK- Hampir setiap hari warga maupun pengguna jalan di Jakarta Utara mengeluhkan kemacetan yang dirasakan setiap hari.Hal ini disebabkan adanya pembangunan Jalan Tol Di Jalan Yos Sudarso dan jalan Raya Cakung-Cilincing."Kita ngerti penyebabnya pembangunan jalan tol, tapi semestinya bisa diminimalisir jangan terus-menerus merasakan macet" kesal Edi 35, karyawan di kantor Walikota Jakarta Utara.

Begitu juga disampaikan leni 24, buruh KBN, Cakung. Lantaran macet yang dirasakan setiap hari di Jalan Raya Cacing dirinya terpaksa menggunakan jasa ojek motor untuk mengejar waktu kerja dan pulang untuk berbuka puasa."Daripada terjebak macet dan telat kerja, uang kehadiran bisa kena potong makanya pilih ojek motor" tuturnya.


Sementara itu, Firman 45, sopir Angkot KWK 01 Jurusan Tanjung Priok-Cakung dan Rusman 39, sopir angkot KWK 09 Jurusan Tanjung Priok- Walang hanya bisa pasrah dan tak bisa berbuat apa-apa. Lantaran macet yang dirasakan setiap hari iapun tak bisa mendapatkan setoran angkotnya sesuai harapannya. "Akibat macet dijalan,setoran jadi berkurang, kalau bisa petugas meminimalisir agar macetnya tidak parah" sahutnya.

Urus KTP, Sambil Nunggu Buka Puasa


Kelapa Gading- Puluhan warga komplek TNi AL kodamar RW 5 Kelapa Gading Barat memadati pelayanan KTP Mobile yang di gelar oleh Sudin Dukcapil Jakarta Utara. Meski suasananya dalam berpuasa antusias warga untuk datang ke lokasi terlihat sejak layanan dibuka pukul 8 pagi.

" Ini sangat membantu mas! Pelayanan jemput bola ini, selain dekat rumah dan menghemat energi disaat puasa sekarang ini" tutur Roni warga Kelapa Gading Barat.Suratno Ketua RW 5 Kelapa Gading Barat, sangatlah berterima kasih dan terbantu mengingat aktivitas warganya sangat sibuk. Makanya tak heran jika layanan jemput bola ini sangat dibutuhkan serta diterima dihati masyarakat."Selain prosesnya cepat, bisa menunggu waktu berbuka puasa nih" tuturnya.

Edison Sianturi Kasudin Dukcapil Jakut didampingi Darmawan Lurah Gading Barat menjelaskan program jemput bola ini salah satu program Gubernur DKI dalam memberikan pelayanan prima kepada warganya, terutama mereka yang sibuk karena pekerjaannya.

"Meski bulan puasa, pelayanan masyarakat harus berjalan agar mereka yang tak punya waktu mengurus surat KTP di kelurahan bisa melalui ktp mobile.Dalam pelayanan ini sedikitnya 65 KTP 27 Kartu Keluarga. 9 akte lahir terlayani dalam pelayanan KTP yang memasuki putaran 34 tahun 2011 di Jakarta Utara

Jumat, 05 Agustus 2011

DPRD DKI : Lurah Dan Camat Jangan Hambat Pelayanan Masyarakat

CILINCING- Banyak keluhan dan protes sejumlah masyarakat sering kali lurah dan camat keluar kantor lantaran kegiatan rapat membuat pelayanan terhambat. Begitupun sejumlah kekosongan lurah di 3 kelurahan di Jakarta Utara kerap membuat masyarakat harus menunggu lurah untuk kepentingan lingkungan dan pembangunannya wilayahnya.


"Yaa memang sih! ada pejabat sementara yang menggantinya, tapi kan punya batasan kewenangan, dan tidak bisa dibutuhkan warga jika ada kegiatan di wilayah" kata Amri 40, warga Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.Keluhan masyarakat ini juga mendapat reasi dari anggota DPRD DKI komisi A Hj Neneng Hasanah. Ia meminta kepada pihak Pemda DKI Jakarta dalam hal ini BKD (Badan Kepegawaian Daerah) seyogya sudah mempersiapkan calon pengganti disaat para lurah memasuki masa pensiun. "Meskinya BKD sudah mempersiapkan calon pengganti lurah yang memasuki masa pensiun, tidak seperti sekarang banyak jabatan lurah yang kosong hingga satu tahun" ujar Neneng Hasanah politisi dari Partai Demokrat itu. Dampak kekosongan tadi membuat pelayanan masyarakat terganggu dan terhambat.

Begitu juga berbagai aktivitas rapat yang sering kali membuat warga harus menunggu hingga satu hari,Seperti pelayanaan KTP,Kartu Keluarga maupun surat ahli waris yang memang mewajibkan lurah yang menanda tanganinya.

"Kasihan warga harus menunggu lurahnya yang sedang rapat, padahal ia membutuhkan tanda tangannya untuk surat penting. Hal inilah yang sering menghambat pelayanan"tuturnya.


Hj Neneng Hasanah mencontohkan seperti beberapa waktu lalu adanya kegiatan kompetisi sepak bola antar warga. Dimana lurah dan camat diundang untuk membuka kegiatan itu. Namun mereka tidak datang padahal kala itu masyarakat bisa mengenal siapa lurah dan camatnya.

"Disaat masyarakat membutuhkan tak hadir, tapi ketika warganya tawuran barulah mereka mendekatkan diri kepada warganya" jelas Neneng. (bian)

Warga Dirawat di Rumah Sakit Tetap Dilayani Bikin KTP

Masyarakat yang sakit keras dan harus dirawat di rumah sakit jangan khawatir tidak mendapat KTP. Untuk melayaninya, saat ini Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Utara menyiapkan petugas pelayanan jemput bola KTP bagi penderita sakit.“Bagi warga yang dirawat di rumah sakit jangan khawatir tidak akan mendapat pelayanan KTP. Petugas kami akan menyambangi ke rumah sakit atau ke rumah warga yang sedang mengalami sakit keras,”jelas Kasudin Dukcapil Edison Sianturi.

Ini dilakukan dengan tujuan agar seluruh masyarakat Jakarta Utara mendapatkan identitas. Selain itu juga upaya membantu warga yang tak bisa berjalan untuk mengurus KTP-nya yang sudah habis masa berlakunya.
Kasie Pencatatan Kependudukan Syuhada menjelaskan mekanisme untuk mendapatkan KTP itu pemohon harus mengajukan permohonan ke kelurahan. Jika sudah ada permohonan petugas akan mendatangi pemohon langsung ke rumah atau di rumah sakit.

“Jadi setiap warga yang sakit lumpuh atau menjelani perawatan di rumah sakit supaya mengajukan permohonan ke kelurahan. Jika sudah ada surat permohonan kami akan datang untuk memberikan pelayanan prima kepada warganya” katanya Syuhada.

117 Penjahat Jalanan Diringkus Polres Jakut

Tanjung Priok- Selama puasa dan jelang Lebaran, tingkat kejahatan biasa meningkat.Terutama yang dilakukan penjahat jalanan seperti jambret, todong dan copet. Ini disebabkan mebutuhan warga juga meningkat. Mengantisipasi hal tersebut Polres Metro Jakarta Utara merazia daerah-daerah yang dianggab rawan. Khususnya lokasi yang sering dijadikan beraksi kawanan preman.


Hasilnya, dalam Operasi Kilat Jaya yang dilakukan sejak Rabu 3 Agustus itu, polisi berhasil menjaring 117 pelaku kejahatan jalanan (street crime).Selain meringkus lebih dari seratus tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti hasil kejahatan .

“Operasi ini kita lakukan dalam rangka menciptakan situasi kondusif di Bulan Puasa dan men jelang Lebaran nanti. Dari ratusan pelaku yang kita amankan, ada di antara mereka yang merupakan tersangka kasus pidana seperti pembunuhan, penodongan serta penganiayaan,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakut AKBP Irwan Anwar, Jumat (5/8).

Mereka, lanjut Irwan, ditangkap dari beberapa lokasi yang selama ini dikenal sebagai daerah rawan kejahatan. “Di antaranya di Jalan Yos Sudarso, Kalibaru, Cilincing dan Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok,” lanjutnya.Warga menyambut baik upaya polisi tersebut. Namun demikian polisi harus tetap meningkatkan patrolinya, khususnya di permukiman. “Soalnya pencurian juga makin marak. Jadi polisi khususnya yang dari polsek agar lebih rajin patroli ke wilayah,”ujar Netty warga Sunter Hijau, Jakarta Utara (bian)

Kamis, 04 Agustus 2011

Warga Inginkan Pamong Bermasyarakat Dan Tak Abaikan Pelayanan!

TANJUNG PRIOK- Banyak kelurahan di Jakarta Utara yang kosong keberadaan pamongnya seperti camat dan lurah. Akibatnya pelayanan masyarakat terabaikan. Warga Jakarta Utara meminta kepada Pemda DKI Jakarta atau Pemko Jakarta Utara dalam pengisian  kekosongan pejabat maupun rotasi diharapkan bisa lebih memberikan figur pamong yang bermasyarakat, berorientasi kepentingan pelayanan serta tak berpegang pada waktu jam kerja.

"Jadi jangan sosok Lurah yang banyak keluar rapat,naik jabatan karena punya kedekatan, apalagi jika sudah tepat jam kerja langsung pulang yang kemudian menghambat pelayanan" ujar Dimas 31, warga Sungai Bambu.


Hal senada disampaikan Triyadi 32, warga Lagoa, Koja. Meskinya kekosongan lurah ini jauh-jauh hari sudah dipersiapkan agar masyarakat mudah menemukan lurahnya. "memang sih sudah ada Plh, tapikan punya batasan kewenangan" ujarnya.

Menanggapi hal ini  Hj Neneng Hasanah anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta seyogyanya Pemda DKI Jakarta dalam hal ini BKD (Badan Kepegawaian Daerah) sudah mempersiapkan diri figur lurah atau camat yang memang berorientasi untuk kepentingan masyarakat serta tak menghambat pelayanan. Seperti di Kelurahan Kebon Bawang,Ancol dan Lagoa yang kosong lurahnya hingga berlarut-larut.





"harusnya BKD sudah mempersiapkan jauh-jauh hari ketika ada pejabat yang masuk pensiun sudah cepat ada gantinya" tutur politisi Partai Demokrat.Begitupun dengan figur yang akan diberikan kewenangan bakal orang-orang yang nantinya jadi lurah atau camat adalah  berprestasi dalam membina warganya dan siap menjadi pelayanan masyarakat yang sesuai karier pengabdiannya.



" kaya beberapa waktu lalu, ada kompetisi sepakbola, warga sudah mengundang camat dan lurah namun tidak datang. Bagaimana mau dikenal warga. Giliran ada persoalan tawuran baru dekat pada warganya" ujar Neneng. Begitupun banyak agenda rapat-rapat yang meskinya bisa diwakilkan, akhirnya banyak pelayanan masyarakat terhambat. (bian)

Minggu, 31 Juli 2011

Jelang Puasa, Pasar Tradisional Diserbu Pengunjung


Cilincing- Berbagai persiapan di lakukan masyarakat menyambut datangnya bulan puasa selain berziarah juga persiapan makan sahur. Tak heran jika sarana pasar tradisional hari ini padat dikunjungi pembeli. Apalagi hari ini masuk hari libur.Seperti di Pasar Tradisional Sukapura, ratusan pengunjung memadati sarana itu. Antrian kendaraan mencapai 1KM yang berdampak kemacetan."Memang sudah biasa kalau menyambut hari pertama puasa,sejumlah pasar ramai dikunjungi pembeli" kata sadiyan 45, jukir pasar sukapura.

Begitupun dengan Murti 37, warga Semper Barat yang sedang belanja di pasar itu. Ia membeli semua kebutuhan untuk persiapan sahur dan berbuka puasa besok. Meski harga kebutuhan pokok merangkak naik, tetap tidak menghalangi dirinya untuk belanja."Habis mau gimana lagi, sudah kelakuan pedagang menaikkan harga memanfaatkan puasa seperti ini, percuma teriak! Pemerintah tak peduli" ujarnya.Ramainya pengunjung pasar untuk membeli kebutuhan bahan pokok persiapan puasa ini, membuat  jukir maupun pedagang makanan dan minuman serta kembang laris manis. Selain pengungjung pasar sukapura membludak, juga terlihat di Ps Koja Baru, Ps Tugu Utara, PsRawabadak dan Ps Waru.