Selasa, 19 Juli 2011

Putus Sekolah ! Belasan Bocah Jadi Kernet Angkot

TANJUNG PRIOK- Jika anda menumpang angkutan Metromini T 41 Jurusan Tg Priok- Pulo Gadung pada jam sibuk seperti pagi dan sore hari maka akan menemukan bocah yang berprofesi sebagai kernet. Sambil berteriak memanggil penumpang dan turun naik angkot sambil berlarian tanpa memikirkan keselamatannya.

Ardi 10, bocah yang menjadi kernet T41 menjelaskan,menjadi kernet lantaran sudah bersekolah karena ketidakmampuan ekonomi orangtuanya. "Bapakku sama ibu kerja jadi pemulung mas! dulu sekolah sampai kelas 3 SD, sekarang sudah engga lagi" tuturnya.

Sama halnya dengan Yudi bocah usia 11 tahun ini. Bersama rekan-rekannya ia setiap pagi menunggu diterminal Tanjung Priok. Tujuannya supaya diajak sopir angkot untuk membantu menjadi kernet. "Lumayan pak! biasanya kami dikasih uang Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu" tuturnya. Baginya pekerjaan ini dilakukan lantaran orangtuanya sudah tak sanggup membiayai kebutuhan sekolahnya.

Hotman 48, sopir Metromini T41 Jurusan Tg Priok-Pulo Gadung menjelaskan, mereka anak-anak ini meminta agar bisa menjadi kernet. Lagipula kalau anak-anak yang membantu bekerjanya jujur dan mereka menerima yang sopir berikan. "Kalau anak-anak seperti ini dikasih uang berapa saja menerima, kalau kenek dewasa terkadang banyak pengeluarannya" ujarnya.

Samsul Nirwan Kasie Penertiban Sudinhub Jakarta Utara menegaskan kepada awak sopir angkutan umum tidak menggunakan jasa anak-anak untuk dipekerjakan menjadi kernet. "kami akan melakukan penertiban jika ada awak sopir diketemukan menggunakan anak-anak menjadi kernet" tuturnya. (
 Bian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar