Senin, 08 Agustus 2011

48.635 RTS Warga Miskin Jakarta Utara

TANJUNG PRIOK- Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Jakarta Utara hampir setiap tahunnya mengalami penurunan. Data yang diperoleh dari Kantor BPS (Badan Pusat Statistik) Pemkot Jakarta Utara menyebutkan, sejak tahun 2008 lalu jumlah RTS mencapai 54.827, dan pada tahun 2009 menurun menjadi 50.291, serta di tahun 2010 menurun mencapai 48.635. Jumlah RTS itu tersebar secara merata di enam kecamatan di Jakarta Utara, yakni, Koja, Tanjungpriok, Pademangan, Penjaringan, Kelapagading, dan Cilincing.

Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS) BPS Jakarta Utara, Dina Pratiwi mengatakan dari tahun 2008 hingga tahun 2010 jumlah RTS di Jakarta Utara mengalami penurunan sekitar lima hingga delapan persen. "Menurut data yang sudah masuk, kecamatan Cilincing masih menjadi urutan teratas terbanyak RTS. Sedangkan kecamatan Kelapagading terendah RTS," kata Dina, Senin (8/8).  

Dijelaskannya, jumlah RTS itu tersebar secara merata di enam kecamatan di Jakarta Utara, yakni, kecamatan Penjaringan sebanyak 9.868 RTS, Pademangan sebanyak 5.887 RTS, Tanjungpriok sebanyak 5.788 RTS, Koja sebanyak 9.678 RTS, Kelapagading 856 RTS, dan Cilincing 16.558 RTS. "Banyaknya RTS di kecamatan Cilincing karena letaknya di pemukiman padat. Kalau di Kelapagading sedikit karena banyak perumahan mewah," ujarnya.

Dina menambahkan, jumlah RTS menurut tingkat kemiskinannya di tahun 2010, diantaranya sebanyak 24.271 RTS hampir miskin, 14.934 RTS miskin, dan 9.430 RTS sangat miskin. "Sedangkan, dilihat dari jumlah RTS dilokasi terstruktur (legal) dan tidak terstruktur (ilegal), yaitu sebanyak 41.638 RTS terstruktur, dan sebanyak 6.997 RTS tidak terstruktur," ucapnya.

Camat Cilincing, Jakarta Utara Junaedi mengakui jumlah RTS di wilayah Cilincing masih tinggi dibandingkan kecamatan lainnya. Namun, berdasarkan data BPS Jakarta Utara, jumlah RTS di kecamatan Cilincing menurun, diantaranya pada tahun 2009 tercatat 17.171 RTS, dan 2010 tercatat 16.558 RTS. "Untuk menekan angka RTS kami bersama pihak swasta mengadakan kegiatan pelatihan, pembinanaan dan keterampilan, seperti membuat keset, tata boga, kue dan kegiatan lain yang langsung bersentuhan dengan masyarakat," kata Junaedi.

Menurut Junaedi, jumlah RTS yang paling besar berada di kelurahan Kalibaru, Cilincing. Jumlah RTS didaerah tersebut sekitar 6 ribu RTS. "Upaya yang dilakukan pemerintah Pemkot Jakarta Utara untuk menekan angka kemiskinan warga diberikan keterampilan berupa kerajinan tangan yang dapat meningkatkan ekonomi rakyat," tandasnya.


Meski BPS Jakut menetapkan jumlah warga miskin menurun, namun kenyataan dilokasi banyak warga miskin yang masih mengharapkan agar pendataan dilakukan pengecekan. "saya ini sudah tinggal puluhan tahun kerja saya pengembala hewan milik orang. Hingga kini tak ada perhatian kondisi hidupnya atau bantuan apapun" kata Sutiyah 60, warga RT 1/3 Marunda.

Begitupun Doni 10 tahun, yang terpaksa jadi kernet angkot Metromini T41 Jurusan Tanjung Priok-Cakung dan tak bisa melanjutkan sekolahnya lantaran ingin membantu kebutuhan sehari-hari orang tuanya. Baik Sutiyah maupun Doni merupakan salah satu sosok wajah kemiskinan di Jakarta Utara yang meskinya tak luput dari perhatian pemerintah. (bian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar