Selasa, 05 Juli 2011

Perlu Pendekatan Sosial Atasi Tawuran Di Kalibaru

Aksi tawuran antar warga tak hanya rutin terjadi di Manggarai dan Johar Baru, tapi juga di Kalibaru, Jakarta Utara. Tawuran diduga sengaja dilakukan warga untuk mengalihkan perhatian petugas dari transaksi narkoba.

"Saya dapat informasi kalau ada tawuran berarti ada transaksi (narkoba), tapi ini masih berupa informasi, belum ada bukti yang menguatkan," kata Kepala Polisi Sektor Kalibaru Komisaris Polisi Tuhana di kantornya, Senin 04 Juli 2011.

Tuhana mengatakan tawuran biasanya tersebar di tiga titik di Kalibaru, yaitu di RW 07, RW 12, dan RW 17. Warga yang tinggal di ketiga RW tersebut, Tuhana melanjutkan, biasanya janjian dulu sebelum tawuran. "Mereka saling sms dulu sebelum tawuran," katanya.

Karena itu, Tuhana melanjutkan, pihaknya agak sulit melerai bentrok warga tersebut. Sebab dua pihak yang saling bentrok ini saling berkomunikasi. "Jika dilerai di satu tampat," kata Tuhana, "Tawurannya pindah ke tempat lain."

Seringnya tawuran antar warga di Kalibaru, Tuhana melanjutkan, karena sebagian besar anak muda di wilayah tersebut pengangguran. Mereka juga terdiri dari beragam suku. "Mungkin juga karena narkoba karena setiap minggu ada saja yang ketangkep karena mengkonsumsi narkoba," katanya.

Pihaknya, kata Tuhana, setiap malam selalu menempatkan sejumlah personel di tiga RW untuk mengantisipasi tawuran. Selain itu sosialisasi agar warga menghentikan rutinitas tawuran juga selalu digelar. "Terakhir tawuran dua minggu lalu," katanya. Tawuran antar warga kerap terjadi di beberapa titik di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Antara lain di RW 07, RW 12, dan RW 17. Polisi menduga tawuran sengaja dilakukan warga untuk mengecoh petugas dari transaksi narkoba.

Tokoh masyarakat Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Fhilys Sudianto, mengatakan tawuran antar warga yang kerap terjadi di wilayah tersebut semata karena kenakalan anak-anak. "Bukan untuk mengalihkan perhatian petugas biar transaksi narkoba lancar," katanya ketika dihubungi, Senin 3 Juli 2011.


Fhilys menambahkan tawuran biasanya dilakukan anak-anak remaja belasan tahun. Sehingga, kata dia, tak mungkin tawuran terjadi karena ada transaksi narkoba. "Kecuali kalau tawuran dilakukan dua geng. Selama ini tawuran dilakukan anak-anak karena spontan saja," katanya.

Ia meminta petugas Kepolisian meningkatkan pengamanan di wilayah tersebut. Apalagi, kata dia, menjelang Ramadhan frekwensi tawuran biasanya meningkat. "Kalau Ramadhan biasnaya tiap malam terjadi tawuran," katanya. Dan juga selama ini sering terjadinya tawuran di Kalibaru perlu dilakukan pendekatan sosial dan berbagai aktivitas agar tidak terulang lagi. Kalibaru merupakan kawasan multi etnis, beraneka ragam masyarakat berbaur di satu lingkungan, begitu juga aktivitas warga yang sebagaian besar berprofesi sebagai kuli kasar di pelabuhan atau nelayan laut.

"Pendekatan sosial mungkin menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tawuran" ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar